Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibah Bu Tejo di Film Tilik, Kenapa Sih Kita Suka Bergosip?

Kompas.com - 21/08/2020, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Endang mengatakan, gosip negatif sebenarnya dapat berfungsi sebagai kontrol sosial meski tidak enak didengar.

Artinya, gosip negatif dapat membantu membatasi diri untuk tidak melakukan hal atau tidak berperilaku seperti yang digosipkan.

Dia memaparkan, ada sebuah penelitian yang menyebut bahwa gosip juga berfungsi sebagai bentuk pertahanan diri.

"Ketika bergosip, manusia bisa diterima di kelompok atau komunitasnya. Gosip itu juga membangun bonding atau ikatan kedekatan dengan orang lain," ujar Endang.

"Itu kenapa biasanya gosip ini dilakukan oleh orang-orang yang punya kedekatan, bukan hanya saling kenal," imbuhnya.

Endang mengatakan, penyebab orang bergosip salah satu di antaranya adalah untuk mengatasi kebosanan, cara keluar atau bertahan dari loneliness(keterasingan/kesepian), bisa memfasilitasi keterikatan dan kedekatan, dan juga merupakan bentuk entertainment atau hiburan.

"Gosip bisa jadi entertainment. (Lewat gosip), seseorang bisa terhibur, merasa didengarkan, merasa mendengarkan berita-berita yang entah itu menyenangkan atau tidak untuk dirinya," ujarnya.

Dampak gosip

Dampak gosip bagi orang yang menerima ada yang positif dan negatif.

Namun, dampak gosip bukan hanya dirasakan oleh orang yang digosipkan, tapi juga bisa dirasakan juga oleh orang yang menggosip.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com