Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Corona dari Raksasa Farmasi China Ini Tetapkan Harga Termahal di Dunia

Kompas.com - 21/08/2020, 17:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SCMP,Newsweek

KOMPAS.com - Vaksin corona menjadi harapan bagi dunia untuk menghadapi pandemi virus corona yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 22 juta orang di seluruh dunia.

Sejak para ilmuwan dan peneliti dunia mulai mengembangkan vaksin untuk melawan wabah ini, berbagai teknologi dikerahkan untuk mempercepat pengembangan senjata guna melawan Covid-19.

Sebagian besar perusahaan bioteknologi dan farmasi dunia menargetkan vaksin ini akan selesai pada akhir tahun 2020 atau awal 2021.

Lantas, berapa harga vaksin corona tiap dosis di setiap negara?

Baca juga: Vaksin Corona Rusia Belum Selesai Uji Fase 3, Hasil Uji Coba Minim Data

Melansir South China Morning Post (SCMP), Jumat (21/8/2020), raksasa farmasi China, Sinophram, memiliki dua vaksin corona eksperimental yang sedang dikembangkan.

Setiap dosis vaksin ini, telah dilabeli dengan harga yang jauh tinggi daripada vaksin-vaksin yang sedang dikembangkan di sejumlah negara dan disebut menjadi vaksin corona termahal.

Liu Jingzhen, pimpinan China National Pharmaceutical Group (Sinophram) mengatakan harga untuk rejimen dua dosis dari vaksin yang tidak aktif akan menelan biaya sekitar 1.000 yuan atau 145 dolar dan akan tersedia pada bulan Desember ini.

Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. AFP/NICOLAS ASFOURI Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020.

Baca juga: Dua Kandidat Vaksin Covid-19 Masuki Fase 3 Uji Klinis

Namun, dalam pernyataannya di sebuah media China, tidak dijelaskan apakah perusahaan farmasi ini mengacu pada harga eceran atau grosis, tetapi sejauh ini harga tersebut yang tertinggi.

Lebih lanjut, Adar Poonawalla, CEO Institute of India mengatakan harga vaksin yang mereka produksi untuk kandidat Oxford akan dihargai di bawah 13 dolar per dosis yang nantinya dijual di India.

Pfizer dan perusahaan farmasi Jerman BioNTech menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memasok 100 juta dosis kandidat vaksin mRNA mereka senilai 1,95 miliar dolar.

Bourla juga mengatakan harga vaksin Covid-19 untuk negara berkembang akan lebih rendah.

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Dibandingkan dengan pengembang vaksin dari perusahaan farmasi raksasa dari Inggris, harga vaksin Sinopharm sangat jauh lebih tinggi. 

Dikutip dari Newsweek, AstraZeneca mengutip harga yang lebih rendah untuk kandidat vaksin mereka.

Vaksin corona termurah, sejauh ini dari kandidat vaksin yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca dengan harga vaksin yang ditawarkan sekitar 4 dolar per dosis, jika dijual ke pemerintah.

Selain vaksin dari farmasi raksasa China yang dilego dengan harga mahal, Moderna juga telah mengutip harga yang relatif tinggi.

Baca juga: Ilmuwan di Inggris Kembangkan Vaksin Tiruan untuk Lawan Covid-19

 

Sesuai kesepakatan dengan beberapa negara, harga vaksin corona yang ditetapkan yakni antara 32 dolar dan 37 dolar per dosis untuk vaksin eksperimentalnya. Mereka mengklaim, tingginya harga tersebut disebabkan karena hasil produksi vaksin yang kecil.

Pakar vaksin yang berbasis di Shanghai, Tao Lina mengaku terkejut dengan harga vaksin corona yang dikutip Sinophram, karena harganya jauh lebih mahal dari negara-negara barat.

Saat ini, Sinophram sedang mengembangkan dua kandidat vaksin corona yang tidak aktif. Pengembang dari dua kandidat lain, CanSino dan Sinovac juga belum mengungkapkan kisaran harga yang akan diusulkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com