KOMPAS.com- Dalam istilah astronomi yang berkaitan dengan Bulan, mungkin Anda seringkali mendengar istilah Perigee, Apogee dan Supermoon.
Perigee digunakan untuk menyebutkan kondisi Bulan berada pada titik terdekat terhadap Bumi. Sebaliknya, Apogee menjadi kondisi yang menandakan Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi.
Sementara, itu pada keadaan supermoon, selalu disebutkan bahwa Bulan akan tampak sangat besar dari Bumi.
Lantas, timbul pertanyaan apakah supermoon sama dengan Perigee dan Apogee bisa dikatakan Minimoon?
Baca juga: Jangan Lewatkan Supermoon Terakhir Tahun Ini, Malam Ini Puncaknya
Menjawab hal itu, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging mengatakan ada kecenderungan sama, tetapi tidak mutlak sama.
1. Perigee dan Supermoon
Emanuel mengatakan biasanya memang saat dekat fenomena Perigee terjadi cenderung juga ada kemungkinan terjadi fenomena Supermoon.
Baca juga: Pagi Ini, Masyarakat Bisa Saksikan Perigee Bulan Tampak Lebih Besar
"Memang biasanya Supermoon terjadi di sekitar Perigee," kata Emanuel kepada Kompas.com, Senin (13/7/2020).
Akan tetapi, fenomena Supermoon akan terjadi tergantung pada kondisi Bumi-Bulan. Seperti, ketika diameter Bulan yang bisa menjadi lebih besar daripada rerata penampakan diameter Bulan kategori titik terdekat dengan Bumi.
"Sehingga (perigee yang terjadi) disebut sebagai Supermoon juga," jelasnya.
Supermoon, di negara-negara barat terutama suku-suku asli Amerika memiliki beragam istilah lainnya untuk menyebutkan fenomena supermoon atau bulan purnama setiap fase periode tertentunya.
2. Apogee dan Minimoon
Seperti diketahui, fenomena Apogee merupakan kondisi Bulan yang berada pada titik terjauh terhadap Bumi.
Hal ini menyebabkan penampakan Bulan di langit, dihitung dari diamternya terlihat lebih kecil daripada biasanya.
Namun, kata Emanuel, kondisi penampakan bulan lebih kecil ini juga tidak lantas bisa menyebutnya sebagai fenomena minimoon.
"Dalam skala tertentu boleh saja dikatakan mini (moon), tapi tidak lazim," ujarnya.
Baca juga: Fenomena Langit Bulan Ini, Ada Supermoon dan Merkurius Jangan Terlewat
Emanuel menegaskan istilah minimoon itu tidak lazim dipergunakan dan secara pengamatan tidak terlalu menarik untuk diperhatikan.
"Masih mirip dengan bulan purnama lainnya saja," tuturnya.
Fenomena ini berbeda dengan Supermoon yang memang biasanya dikaitkan dengan tradisi di negara-negara barat.
"Sementara dalam astronomi, cukup dengan bulan di perigee, apogee, bulan purnama, bulan baru, perbani," jelasnya.
Baca juga: Asal Usul Bulan Satelit Bumi Kembali Dipertanyakan, Ini Sebabnya
Untuk diketahui, hari ini Senin (13/7/2020), Apogee atau Bulan berada di titik terjauh terhadap Bumi juga terjadi sejak pukul 06.28 WIB, dan akan berakhir tengah hari ini.
"Yang disebut fase perbani itu secara kelihatan disebut sebagai bulan setengah," ujarnya.
Bagi Anda yang ingin menyaksikannya, Bulan dapat diamati dengan mata telanjang pada ketinggian 75,3 derajat di atas ufuk dari arah Barat Laut tepatnya 316.85 derajat, meskipun langit sudah terang.
Jarak Bulan dan Bumi (pusat ke pusat) sebesar 404.140 kilometer, dengan diameter Bulan tampak sebesar 29,56 menit busur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.