Serangan petir memang sudah cukup umum terjadi selama musim hujan tahunan di India. Periode musim hujan tahunan itu sendiri berlangsung dari bulan Juni hingga September.
Ironisnya, jumlah korban yang tercatat di Bihar (sebuah negara bagian di India) saja, di awal musim hujan tahun 2020 ini bahkan telah melampaui atau lebih tinggi dari total kasus kematian akibat serangan petir, dibandingkan kejadian pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional atau the National Crime Record Beureau, sepanjang tahun 2018, tercatat sekitar 2.300 kasus orang meninggal akibat serangan petir.
Baca juga: Mengenaskan, Empat Gorila Langka di Uganda Mati Tersambar Petir
Sementara, tahun 2019 lalu, tercatat 170 orang meninggal dunia selama periode musim hujan di Bihar.
Akibat kejadian serangan petir ini sering terjadi di India, pemerintah negara tersebut telah meluncurkan aplikasi ponsel sebagai bentuk antisipasi.
Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir hingga Besok
Aplikasi ponsel tersebut dapat dipergunakan untuk membantu masyarakat memprediksi kemungkinan adanya serang petir atau kilat.
Akan tetapi, ternyata tidak semua masyarakat India mampu mengambil manfaat dari aplikasi tersebut, karena banyak yang masih tergolong petani miskin, sehingga tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone sama sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.