Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dalam 10 Hari di India, 147 Orang Meninggal Dunia Akibat Serangan Petir

KOMPAS.com- Perubahan iklim selalu disebutkan akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Salah satunya seperti yang terjadi di India, di mana perubahan iklim menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem berupa serangan petir yang mematikan.

Bahkan, akibat serangan petir ini, sekitar 147 orang tewas dalam waktu 10 hari.

Dilansir dari Science Alert, Senin (6/7/2020), bahkan pada hari Sabtu (4/7/2020) saja, ada sekitar 25 orang yang meninggal dunia dalam sehari.

Dikatakan pula pihak berwenang negara India mencatat sejak akhir Maret lalu, orang yang meninggal dunia akibat serangan petir tersebut sudah mencapai 215 orang dari berbagai kalangan seperti petani, buruh dan peternak sapi.

Menteri Manajemen Bencana Bihar, Lakhshmeshwar Rai mengungkapkan, dari analisis dan kesimpulan berbagai pihak tentang kondisi cuaca serangan petir ekstrem tersebut, diakibatkan oleh perubahan iklim.

"Saya diberi tahu oleh para ahli cuaca, ilmuwan, dan pejabat bahwa kenaikan suhu akibat perubahan iklim adalah penyebab utama dibalik meningkatnya serangan kilat (petir)," kata Rai kepada AFP.

Ahli Agrometeorologi Bihar, Abdus Sattar mengatakan petir dan guntur itu terjadi akibat ketidakstabilan skala besar di atmosfer.

Ketidakstabilan itu dipicu oleh kenaikan suhu dan kelembaban yang berlebihan yang terjadi.

Oleh sebab itu, Departemen Meteorologi India telah memperingatkan kepada masyarakat agar terus waspada.

Sebab, dalam 48 jam ke depan serangan kilat atau petir berpotensi lebih banyak lagi terjadi.

Kerap terjadi dan total kematian tertinggi

Untuk diketahui, kejadian korban meninggal dunia akibat serangan kilat atau petir yang ekstrem ini sudah kerap sekali terjadi di negara tersebut.

Serangan petir memang sudah cukup umum terjadi selama musim hujan tahunan di India. Periode musim hujan tahunan itu sendiri berlangsung dari bulan Juni hingga September.

Ironisnya, jumlah korban yang tercatat di Bihar (sebuah negara bagian di India) saja, di awal musim hujan tahun 2020 ini bahkan telah melampaui atau lebih tinggi dari total kasus kematian akibat serangan petir, dibandingkan kejadian pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional atau the National Crime Record Beureau, sepanjang tahun 2018, tercatat sekitar 2.300 kasus orang meninggal akibat serangan petir.

Sementara, tahun 2019 lalu, tercatat 170 orang meninggal dunia selama periode musim hujan di Bihar.

Antisipasi yang dilakukan pemerintah setempat

Akibat kejadian serangan petir ini sering terjadi di India, pemerintah negara tersebut telah meluncurkan aplikasi ponsel sebagai bentuk antisipasi.

Aplikasi ponsel tersebut dapat dipergunakan untuk membantu masyarakat memprediksi kemungkinan adanya serang petir atau kilat.

Akan tetapi, ternyata tidak semua masyarakat India mampu mengambil manfaat dari aplikasi tersebut, karena banyak yang masih tergolong petani miskin, sehingga tidak memiliki ponsel pintar atau smartphone sama sekali.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/06/163000523/dalam-10-hari-di-india-147-orang-meninggal-dunia-akibat-serangan-petir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke