Dengan prinsip itu, maka ada dua cara untuk melihatnya, yakni:
1. Gunakan filter Matahari
Filter Matahari yang bisa Anda gunakan bisa juga berbentuk kacamata Matahari.
Di mana jenis filter yang diperbolehkan adalah filter Neutral Density 5 (ND5), yang hanya bisa melewatkan 1 per 100.000 bagian sinar Matahari.
2. Kacamata pengelas
Jika Anda tidak memiliki filter Matahari terutama ND5 yang paling disarankan tersebut, Anda bisa menggunakan kacamata pengelas atau welder glass, bernomor minimal 14.
Kacamata ini biasanya sering digunakan oleh mereka yang bekerja pada bagian pengelasan.
Untuk diketahui, hanya sebagian wilayah Indonesia yang dapat melihat fenomena gerhana matahari cincin.
Setidaknya ada 8 daerah yang tidak dapat menyaksikan fenomena menarik ini, yakni:
Wilayah yang disebutkan tidak akan melihat penampakan GMC ini karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.
"Karena itu seluruh fase gerhana di kota-kota ini tidak akan teramati sehingga data kontak awal, puncak gerhana, dan kontak akhirnya tidak ditampilkan pada lampiran (data GMC BMKG)," dikutip dalam keterangan resmi BMKG.
Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 2020, Kota Mana yang Tak Bisa Melihatnya?
Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh).
Piringan bulan akan tampak lebih kecil dibanding piringan matahari, hingga tidak menutupi seluruhnya.
Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.
"Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti 'cincin' di langit. Inilah yang disebut gerhana matahari cincin (GMC)," tulis siaran pers LAPAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.