Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/06/2020, 17:02 WIB

KOMPAS.com - Kontraksi memang menjadi salah satu tanda bagi Ibu hamil untuk segera melahirkan. Tapi, ternyata tidak semua kontraksi merupakan tanda persalinan. Bisa saja yang dialami hanya kontraksi palsu.

Ibu hamil perlu mengetahui bahwa ada kontraksi palsu (braxton-hicks) dan kontraksi asli (true labor), yang keduanya memiliki ciri-ciri berbeda.

Dalam webinar RSPI: Persiapan Persalinan di Masa New Normal, Kamis (18/6/2020), Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Eric Kasmara, Sp. OG pun menjelaskan perbedaan keduanya.

"Kontraksi itu seperti ketika mengangkat barbel maka otot bisep ketika dipegang mengeras, hanya saja ini terasanya di perut. Kontraksi buat perut jadi membulat dan keras," ujarnya.

Waktu Timbul Kontraksi

Kontraksi palsu mulai timbul pada saat usia kehamilan di atas 20 minggu dan menjelang persalinan. Kontraksinya pun terjadi secara tidak teratur.

Sementara kontraksi asli biasanya mulai timbul pada saat usia kehamilan 37-40 minggu.

"Ibu hamil suka bilang perut suka terasa kenceng jangan-jangan mau lahiran, tapi nyatanya itu kontraksi palsu," kata dia.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Kontrol Kandungan?

Frekuensi dan Intensitas

Kontraksi palsu muncul secara tidak teratur, terjadi sekitar 1-2 kali sehari atau lebih dalam sehari. Kontraksi yang terjadi pun tidak bertambah sering dan hilang saat Ibu hamil beristirahat.

"Biasanya (kontraksi palsu muncul) kalau Ibu sedang kecapekan atau dehidrasi," ujar dr Eric.

Sementara kontraksi asli muncul teratur dengan interval dan sering terjadi. Misal, awalnya muncul setiap 10 menit sekali, kemudian semakin lama semakin intens dan intervalnya semakin pendek.

"Kontraksinya tidak hilang meski Ibu berisitirahat, itu tetap terasa," tambahnya.

Durasi Kontraksi

Kontraksi palsu umumnya terjadi singkat yakni 20 detik. Meski, bisa juga terjadi sampai 2 menit atau lebih.

Sedangkan kontraksi asli umumnya memiliki durasi 30-60 detik. Bisa menjadi 75 detik atu lebih jika sudah semakin mendekati waktu persalinan.

Baca juga: Cegah Kenaikan Berat Badan Berlebih Usai Melahirkan, Begini Caranya

Rasa Nyeri

Pada kontraksi palsu, perut terasa mulas tanpa rasa nyeri, dimulai dengan bagian puncak rahim kemudian turun ke bagian bawah.

Sementara kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Rasa nyeri juga bisa disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina (bloody-show).

dr Eric mengatakan, Ibu hamil perlu untuk segera ke rumah sakit ketika kontraksi asli terasa dengan interval 5 menit dan berdurasi 1 menit. Serta berada dalam pola yang sama selama 1 jam.

"Jadi ingat 5.1.1," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+