Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2020, 03:46 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sebenarnya, ibu hamil tidak diwajibkan menjalani puasa Ramadhan apabila merasa tidak sanggup atau khawatir terjadi sesuatu pada janin yang tengah dikandungnya.

Di kalangan para ahli kesehatan, puasa saat sedang hamil, termasuk hamil muda, masih menjadi perdebatan.

Beberapa hasil penelitian ada yang mengungkapkan bahwa ibu yang menjalani puasa saat hamil dapat berisiko membuat bayi lahir prematur. Selain itu, ada risiko bayi lahir dengan bobot lebih rendah dibanding dengan ibu hamil yang tidak berpuasa.

Sementara itu, riset lain mengatakan bahwa ibu hamil yang berpuasa dan tidak berpuasa saat Ramadhan, tidak ditemukan perbedaan pada pertumbuhan bayi dan waktu kelahiran bayi.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Selama Puasa

Risiko tersebut tergantung pula pada kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.

Selain itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko puasa saat hamil muda bagi ibu hamil dan sang janin.

Puasa saat hamil muda, aman atau tidak?

Umumnya, saat usia trimester pertama kehamilan (1-13 minggu), ibu hamil akan mengalami serangkaian keluhan kehamilan yang wajar terjadi.

Mulai dari mual, muntah, lemas, pusing, tidak nafsu makan, serta tubuh ibu hamil yang masih terus beradaptasi dengan perubahan hormonal.

Jika memaksakan diri untuk puasa saat hamil muda dengan kondisi tersebut, dikhawatirkan dapat membahayakan kondisi kesehatan Anda dan janinnya.

Mual dan muntah secara berlebihan yang Anda alami pada trimester awal kehamilan bisa menyebabkan dehidrasi.

Kondisi kekurangan cairan tubuh pada ibu hamil bisa memengaruhi fungsi kerja ginjal dan jumlah cairan yang mengelilingi bayi.

Sementara, pada janin bisa menyebabkan kurangnya nutrisi yang masuk.

Padahal, nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan oleh janin pada awal masa pembentukan, pertumbuhan, dan penyempurnaan organ-organ tubuhnya.

Beberapa sumber menyatakan bahwa puasa saat hamil paling aman dilakukan saat usia trimester kedua kehamilan (4-7 bulan).

Pasalnya, usia kehamilan kurang dari 4 bulan dikhawatirkan masih rentan terjadi keguguran, sedangkan lebih dari 7 bulan biasanya ibu hamil sering merasa lelah sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com