Penelitian yang sama membuktikan bahwa penumpang yang duduk di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi yang lebih sedikit dibanding bangku lainnya.
Penumpang di bangku dekat jendela memiliki jumlah interaksi sekitar 12, sedangkan penumpang di bangku tengah memiliki sekitar 58 interaksi dan penumpang di bangku gang memiliki 64 interaksi.
Memilih bangku di dekat jendela menjadi cara yang cukup baik untuk mencegah interaksi dan transmisi virus SARS-CoV-2.
Baca juga: Mau Naik Pesawat, Duduk di Mana agar Tak Tertular Virus Corona?
Namun, kasusnya akan berbeda apabila orang yang terinfeksi adalah kru kabin. Interaksi yang dilakukan antara kru kabin dan penumpangnya berlangsung lebih lama, sehingga risiko tertular penyakit semakin besar.
“Itulah mengapa kru kabin yang sakit tidak boleh terbang,” tambah Weiss.
Lalu, bagaimana jika Anda akan bepergian menggunakan pesawat? Apa pun peraturannya, cobalah aplikasikan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terhadap pencegahan penyakit menular di pesawat.
Baca juga: Libur Panjang Ke Luar Kota? Begini agar Tak Tertular Flu di Pesawat
Langkah-langkah tersebut mencakup cuci tangan atau membawa hand sanitizer, serta menggunakannya setiap kali Anda menyentuh permukaan benda. Hal ini karena virus SARS-CoV-2 terbukti hidup di permukaan benda antara tiga hingga 12 jam lamanya.
Anda juga harus menjaga jarak sebisa mungkin dengan penumpang lain, termasuk kru kabin. Jangan sentuh wajah Anda apabila tidak darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.