Berdasarkan posisinya, maka analisis modern menyimpulkan komet ini kemungkinan besar adalah komet parabolik dan melintas pada jarak hanya 30 juta kilometer dari Bumi saat di puncak kecerlangannya.
Terdapat pula catatan ketampakan komet X/1106 C1 yang spektakuler. Ahli falak di Irak melaporkan pada Rabiuts Tsani 499 H yang bertepatan dengan awal tahun 1106, sebuah komet cemerlang muncul di langit. Begitu terang.
Dalam beberapa hari berikutnya, komet terdeteksi telah pecah dan masing–masing pecahannya pun memiliki ekornya sendiri–sendiri. Sehingga langit dihiasi pemandangan unik, lintang kemukus dengan ekor banyak.
Analisis modern mengindikasikan komet ini adalah komet pelintas–dekat Matahari (sungrazer) dan memiliki diameter sangat besar (sekitar 150 km) sehingga terpecah–belah kala menuju perihelionnya.
Pecahan–pecahannya lantas menjadi komet pelintas–dekat Matahari yang tak kalah terangnya.
Misalnya, komet terang 1882 (C/1882 R1), yang memiliki tingkat terang hingga –17 saat di perihelionnya. Tingkat–terang yang jauh lebih cerlang dibanding Bulan purnama sehingga mudah dilihat di siang bolong sekalipun.
Pecahan lainnya misalnya komet Ikeya–Seki (C/1965 S1), dengan tingkat terang hingga –10. Komet ini sangat populer di Indonesia karena muncul pada masa transisi Orde Lama ke Orde Baru yang berdarah–darah.
Sebagai ilmu pengetahuan yang telah tumbuh sejak awal masa peradaban manusia, astronomi modern berhutang budi pada kerja keras para pendahulunya. Termasuk kepada para ahli falak di masanya.
Berkat merekalah maka sejumlah fenomena langit telah diamati dan dicatat, baik yang bersifat rutin maupun tidak. Catatan–catatan para ahli falak terkait komet sangat membantu dalam membentuk pemahaman modern tentang benda langit yang unik ini.
Pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan saat ini pun akan memberikan andil di masa yang akan datang. Oleh karenanya data pengamatan oleh siapapun dan dimanapun perlu dilengkapi dengan catatan yang menyertainya.
Hendro Setyanto
Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PBNU
Ahmad Junaidi
Sekretaris Lembaga Falakiyah PCNU Ponorogo
Ma’rufin Sudibyo
Fungsionaris Lembaga Falakiyah PBNU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.