Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)

Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) adalah organ departementasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan–kebijakan Nahdlatul Ulama dalam ranah falakiyah, yaitu ilmu astronomi yang ditujukan bagi pelaksanaan aspek–aspek ibadah Umat Islam. LFNU ada di tingkat pusat (PBNU), propinsi (PWNU) hingga kabupaten / kota (PCNU). Lembaga Falakiyah PBNU berkedudukan di Gedung PBNU lantai 4, Jl. Kramat Raya no. 164 Jakarta Pusat.

Komet SWAN dan Bintang Berekor Dalam Khazanah Ilmu Falak

Kompas.com - 15/05/2020, 19:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berdasarkan posisinya, maka analisis modern menyimpulkan komet ini kemungkinan besar adalah komet parabolik dan melintas pada jarak hanya 30 juta kilometer dari Bumi saat di puncak kecerlangannya.

Terdapat pula catatan ketampakan komet X/1106 C1 yang spektakuler. Ahli falak di Irak melaporkan pada Rabiuts Tsani 499 H yang bertepatan dengan awal tahun 1106, sebuah komet cemerlang muncul di langit. Begitu terang.

Dalam beberapa hari berikutnya, komet terdeteksi telah pecah dan masing–masing pecahannya pun memiliki ekornya sendiri–sendiri. Sehingga langit dihiasi pemandangan unik, lintang kemukus dengan ekor banyak.

Analisis modern mengindikasikan komet ini adalah komet pelintas–dekat Matahari (sungrazer) dan memiliki diameter sangat besar (sekitar 150 km) sehingga terpecah–belah kala menuju perihelionnya.

Pecahan–pecahannya lantas menjadi komet pelintas–dekat Matahari yang tak kalah terangnya.

Misalnya, komet terang 1882 (C/1882 R1), yang memiliki tingkat terang hingga –17 saat di perihelionnya. Tingkat–terang yang jauh lebih cerlang dibanding Bulan purnama sehingga mudah dilihat di siang bolong sekalipun.

Pecahan lainnya misalnya komet Ikeya–Seki (C/1965 S1), dengan tingkat terang hingga –10. Komet ini sangat populer di Indonesia karena muncul pada masa transisi Orde Lama ke Orde Baru yang berdarah–darah.

Sebagai ilmu pengetahuan yang telah tumbuh sejak awal masa peradaban manusia, astronomi modern berhutang budi pada kerja keras para pendahulunya. Termasuk kepada para ahli falak di masanya.

Berkat merekalah maka sejumlah fenomena langit telah diamati dan dicatat, baik yang bersifat rutin maupun tidak. Catatan–catatan para ahli falak terkait komet sangat membantu dalam membentuk pemahaman modern tentang benda langit yang unik ini.

Pengamatan yang dilakukan oleh ilmuwan saat ini pun akan memberikan andil di masa yang akan datang. Oleh karenanya data pengamatan oleh siapapun dan dimanapun perlu dilengkapi dengan catatan yang menyertainya.

Hendro Setyanto

Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PBNU

Ahmad Junaidi

Sekretaris Lembaga Falakiyah PCNU Ponorogo

Ma’rufin Sudibyo

Fungsionaris Lembaga Falakiyah PBNU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com