Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI Bantu Percepat Deteksi Virus Corona Pakai Uji qRT-PCR

Kompas.com - 07/05/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guna mendukung percepatan penanganan Covid-19, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ikut melakukan pengujian sampel pasien yang terduga terinfeksi virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19.

Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa LIPI telah memulai uji Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) untuk sampel klinis sejak 20 April 2020.

Pengujian sampel tersebut telah dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas Biosafety Level-3 (BSL-3) dan Clean Room LIPI di Cibinong Science Botanical Garden (CSC-BG) LIPI, Cibinong, Jawa Barat.

Baca juga: Cara Tahan Laju Covid-19 Saat Indonesia Mustahil 10.000 Tes RT-PCR Per Hari

“Fasilitas di BSL-3 LIPI memiliki kapasitas uji 2.500 sampel per hari total dengan tiga shift. Tetapi karena LIPI juga melakukan pelatihan personil BSL bagi laboratorium, rumah sakit dan perguruan tinggi seluruh Indonesia, serta riset terkait Covid-19, jadi uji saat ini adalah 200 sampel per hari per satu shift,” ungkap Handoko, Selasa (5/5/2020).

Menurut Handoko, uji qRT-PCR ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas uji nasional, tetapi juga sangat krusial untuk mendapatkan data primer dalam bentuk spesimen dan informasi digital termasuk data whole genome sequencing.

Baca juga: Masih Bingung Rapid Test Corona atau Tes PCR, Ini Penjelasan Ahli

“Data ini akan menjadi dasar bagi berbagai riset untuk pengembangan test kit metode baru, obat dan vaksin,” ujarnya.

Mengenai mekanisme qRT-PCR ini, kata Handoko, berbeda dengan di tempat lain.

“Tim LIPI meminta persetujuan pasien yang akan diambil sampelnya tanpa membebani tenaga medis di rumah sakit,” tuturnya.

Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Puspita Lisdiyanti mengatakan bahwa deteksi sampel virus SARS-CoV-2 berbasis qRT-PCR ini dilakukan untuk memeriksa benar positif atau tidak.

Baca juga: Mengapa Rapid Test Corona Bisa Negatif Palsu, sedangkan PCR Butuh 3 Hari?

Puspita juga menjelaskan dalam deteksi sampel virus ini terbagi dalam dua proses.

Pertama, para peneliti akan mengekstraksi Ribonucleic Acid (RNA) material genetik virus dari sampel klinis di Fasilitas BSL-3.  Kedua, RNA virus kemudian diperiksa dan dianalisis apakah RNA virus tersebut benar RNA virus penyebab Covid-19.

“Proses ini menggunakan metode yang paling akurat saat ini yaitu qRT-PCR di fasilitas Clean Room," tuturnya.

Kolaborasi dengan rumah sakit

Dalam kegiatan ini, LIPI berkolaborasi dengan Rumah Sakit MMC Bosowa Group untuk mendapatkan sampel klinis terduga terinfeksi virus penyebab Covid-19 dan sampel dari tenaga kesehatan.

Sedangkan kolaborasi dengan rumah sakit dan laboratorium lainnya tengah dalam proses pembahasan dengan otoritas terkait.

Puspita menjelaskan bahwa rumah sakit dan laboratorium berperan untuk mengirimkan sampel klinis Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Baca juga: Mengapa Tes Deteksi Virus Corona Pakai PCR Lebih Lama, Ini Alasannya

"Dari kolaborasi ini, ditargetkan dapat deteksi 100 sampel terduga terinfeksi virus SARS-CoV-2 setiap harinya,” ujar dia.

Adapun sampel klinis yang akan diuji harus dimasukkan pada Virus Transportation Medium (VTM) yang telah dilengkapi dengan senyawa inaktivasi virus, serta mematuhi Protokol Kewaspadaan Pencegahan Virus Corona (Covid-19).

“Semua proses menggunakan Prior Inform Concent atau Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal karena sebagai lembaga penelitian LIPI akan menggunakan material genetika untuk riset dan inovasi selanjutnya”, jelasnya.

Baca juga: Faktanya, Virus Influenza Bermutasi Lebih Cepat Dibanding Corona

Puspita berharap kegiatan deteksi ini dapat berjalan dengan selamat dan aman sesuai prinsip-prinsip biosafety dan biosecurity.

“Semoga penularan virus ini dapat segera berhenti dengan kita selalu melakukan jaga jarak dan jaga kesehatan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com