KOMPAS.com- Di tengah wabah pandemi corona, ternyata kondisi nitrogen dioksida atau polutan lingkungan di beberapa negara, termasuk Indonesia, mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ajeng Arum Sari PhD.
Menurut dia, saat masalah lingkungan yang ada belum usai dan ditambah pandemi corona saat ini adalah cara yang baik untuk kita dapat merefleksikan kondisi bumi.
"Ternyata kondisi lingkungan di tengah pandemi corona ini menjadi lebih bersih, terutama kondisi nitrogen dioksida," kata Ajeng dalam diskusi online bertajuk Hari Bumi: Penanganan Sampah atau Limbah Medis Terkait Covid-19, Rabu (22/4/2020).
Baca juga: Berkat Virus Corona, Udara Dunia Terbukti Lebih Bersih dan Minim Polusi
Untuk diketahui, nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu polutan udara ketika jumlahnya melewati ambang batas yang ditetapkan.
Saat NO2 ini melewati ambang batasnya, maka banyak dampak lingkungan yang bisa terjadi. Di antaranya seperti hujan asam, meningkatnya keasaman tanah, kerusakan bangunan, perusak lapisan ozon dan lain sebagainya.
Sedangkan, jika manusia yang terpapar NO2 ini secara berlebihan juga bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan.