"Kemungkinan peristiwa ekstrem seperti ini dapat terjadi lagi," sambung Dr Wright.
Rekan peneliti Profesor Matthew England mengatakan penelitian ini juga menunjukkan "kaitan erat" yang persisten telah ada antara variabilitas Indian Ocean Dipole dan El Niño-Southern Oscillation (ENSO) di Samudra Pasifik selama milenium terakhir.
Profesor England dari Climate Change Research Centre and the Centre of Excellence for Climate Extremes di University of New South Wales, penelitian ini menunjukkan Indian Ocean Dipole dan peristiwa El Nino dapat terjadi secara independen.
Baca juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Samudra Hindia
"Namun periode perubahan besar dari tahun ke tahun dalam variabilitas Samudera Hindia juga telah meningkatkan variabilitas ENSO di Pasifik," jelas Profesor England.
Dia menambahkan melihat lautan tropis yang saling berhubungan ini meningkatkan pemahaman tentang variasi iklim musiman di kawasan yang sangat memengaruhi Australia.
"Hal ini dapat membantu kita untuk lebih siap menghadapi risiko iklim di masa depan yang disebabkan oleh fenomena Indian Ocean Dipole," sambung Profesor England.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.