Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada, Minum Teh Berlebihan Bisa Sebabkan Anemia

Teh hijau dan teh hitam adalah jenis teh yang sering dijumpai dan dikonsumsi.

Dari mulai pedagang kaki lima hingga hotel bintang lima memiliki hidangan berbahan dasar teh.

Dengan tingkat konsumsinya yang tinggi, apakah teh memiliki dampak buruh bagi kesehatan?

Teh bisa sebabkan anemia

Ternyata, teh dapat menjadi salah satu penyebab amemia.

Mengonsumsi teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Hal tersebut yang menyebabkan anemia apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Studi mengungkapkan jumlah maksimal konsumsi teh per hari adalah 3 cangkir.

Dilansir dari jurnal yang terbit dalam Clinic Case Report tahun 2016, mengonsumsi teh dapat menyebabkan seseorang kekurangan zat besi yang berfungsi sebagai penyusun sel darah merah atau hemoglobin. Hal tersebut terjadi karena kandungan tanin dalam teh.

Tanin dalam teh juga dapat menghambat penyerapan zat gizi lain, seperti folat dan vitamin B12. Keduanya sama-sama berperan penting dalam penyusun sel darah merah. 

Hal tersebut yang menjadikan orang yang mengonsumsi teh berisiko terkena anemia.

Batas konsumsi teh

Risiko anemia akibat konsumsi teh lebih tinggi pada orang yang sudah memiliki riwayat kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B12.

Walaupun dalam studi lain dikatakan tidak ada batasan yang dianjurkan bagi seseorang yang sehat untuk mengonsumsi teh, tetapi alangkah baiknya untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Ada baiknya untuk seseorang tidak mengonsumsi teh lebih dari 3 cangkir per hari. Waktu konsumsi teh juga dianjurkan dengan jarak minimal 1 jam sebelum atau setelah makan.

Jenis teh juga dapat menjadi perhatian. Teh hitam umumnya memiliki kandungan tanin yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau.

Sehingga, apabila Anda merasa rentan kekurangan zat besi, teh hitam dapat menjadi opsi yang baik.

Definisi anemia

Dilansir dari Journal of Human Nutrition and Dieteics yang terbit pada tahun 2004, anemia adalah penyakit yang umum terjadi di seluruh dunia. Hal ini biasanya disebabkan oleh kehilangan asupan yang cukup atau malabsorpsi zat besi.

Penetapan diagnosis tidak hanya bergantung pada evaluasi gejala dan pemeriksaan laboratorium, namun juga penyelidikan menyeluruh terhadap perilaku seseorang tersebut.

Misalnya apakah mereka memaksakan diri untuk makan makanan yang tidak bergizi atau berlebihan dalam mengonsumsi sesuatu.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/31/150000523/waspada-minum-teh-berlebihan-bisa-sebabkan-anemia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke