Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Urine Berwarna Kuning

KOMPAS.com - Para ilmuwan akhirnya menemukan pertanyaan yang selama ini menjadi teka-teki tak terpecahkan: mengapa urine berwarna kuning?

Dalam penelitian baru, tim ilmuwan menemukan enzim yang diproduksi oleh bakteri usus yang berperan utama dalam mengubah urine menjadi kuning.

Selain itu, temuan ini membantu para ilmuwan lebih memahami mikrobioma usus dan bagaimana mikrobioma tersebut dapat berkontribusi terhadap kesehatan tertentu, seperti penyakit kuning pada bayi baru lahir.

Proses urine menjadi kuning

Mengutip Gizmodo, Kamis (4/1/2024) urine adalah akhir dari sistem drainasi alami tubuh kita.

Itu terbuat dari kelebihan air dan produk limbah yang disaring dari darah melalui ginjal.

Beberapa produk limbah ini dihasilkan ketika sel-sel kita mencapai akhir siklus hidupnya, termasuk sel darah merah yang menggunakan hemoglobin untuk menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Melansir Phys, ketika sel darah merah berumur lebih dari enam bulan, pigmen oranye terang yang disebut bilirubin diproduksi sebagai produk sampingan.

Bilirubin biasanya disekresikan di dalam usus dan akan diekskresi, tetapi juga dapat diserap kembali sebagian.

Penyerapan berlebih dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dalam darah sehingga menyebabkan penyakit kuning.

Itu adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan mata menguning.

Namun begitu berada di usus, mikrobioma yang ada di dalamnya dapat mengubah bilirubin menjadi molekul yang bisa menguning jika terkena oksigen.

Molekul ini yang disebut urobilin adalah alasan utama mengapa urine berwarna kuning.

Para ilmuwan sebenarnya telah lama mengetahui bahwa bahan kimia urobilin bertanggung jawan atas warna kuning pada urine.

Namun, Brantley Hall, peneliti dari Universitas Maryland mengatakan belum mengetahui langkah penting yang mengarah pada keberadaan urobilin dalam urine.

"Dalam penelitian ini, kami menemukan enzin yang bertanggung jawab atas reaksi tersebut," ungkap Hall.

Pertanyaan kuno

Mengenai mengapa butuh waktu lama untuk mengetahui jawaban bagaimana urine berubah menjadi kuning, Hall mencatat bahwa mempelajari usus kita secara historis sulit dilakukan.

"Sayangnya, mikroba usus sulit untuk dipelajari. Usus adalah lingkungan yang rendah oksigen dan banyak bakteri di usus kita tidak dapat bertahan hidup jika terlalu banyak oksigen, sehinga sulit untuk melakukan percobaan di laboratorium," katanya.

Selain penyakit kuning dan penyakit radang usus, mikrobioma usus telah dikaitkan dengan berbagai penyakit dan kondisi, mulai dari alergi, radang sendi, hingga psoriasis.

Penemuan terbaru ini membawa para peneliti lebih dekat untuk mencapai pemahaman holistik tentang peran mikrobioma usus dalam kesehatan manusia.

"Pendekatan multidisilin yang kami terapkan adalah kunci untuk memecahkan teka-teki fisiologis mengapa urine kita kuning. Ini adalah puncak dari kerja tim kami selama bertahun-tahun dan menyoroti alasan lain mengapa mikrobioma usus kita sangat penting bagi kesehatan manusia," tambah Hall.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Microbiology.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/06/080000923/peneliti-akhirnya-temukan-jawaban-mengapa-urine-berwarna-kuning

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke