Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

KOMPAS.com - Plastik benar-benar akan merajai Bumi. Forum Ekonomi Dunia bahkan telah memperingatkan bakal ada lebih banyak plastik di laut dibandingkan ikan pada 2050 tahun nanti.

Tapi bukan hanya itu saja. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa plastik membawa dampak tersendiri bagi hewan laut.

Misalnya saja krustasea, yang gara-gara plastik tidak lagi berhubungan seks.

"Mahluk ini umumnya ditemukan di pantai-pantai Eropa, tempat mereka menjadi makanan utama ikan dan burung," kata Alex Ford, ahli ekotoksikologi dari Universitas Portmouth di Inggris.

"Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak pada keseluruhan rantai makanan," papar Ford.

Studi hewan laut

Mengutip Science Alert, Senin (4/12/2023) dalam studi menggunakan serangkaian percobaan, peneliti memaparkan spesies krustasea malakostracan kecil yang disebut Echinogammarus marinus dengan empat bahan kimia tambahan yang ditemukan dalam plastik.

"Kami memilih keempat bahan tersebut karena dugaan bahayanya terhadap kesehatan manusia telah terdokumentasi dengan baik," ungkap Bidemi Green-Ojo, ahli toksikologi lingkungan dari Universitas Portsmouth.

Hasil pengujian menunjukkan keempat zat yang diuji mempunyai kapasitas untuk mengurangi keberhasilan perkawinan krustasea melalui perubahan perilakunya.

“Dua bahan kimia yang kami selidiki (DBP dan DEHP) diatur dan tidak diizinkan untuk digunakan dalam produk-produk di Eropa. Dua bahan kimia lainnya saat ini tidak memiliki batasan dan ditemukan di banyak produk rumah tangga. Kami ingin menguji dampaknya apakah berpengaruh terhadap perilaku perkawinan di air," katanya.

Selain itu, dua bahan kimia lain yang diuji yaitu trifenil fosfat (TPHP) dan dibutil ftalat (DBP), menyebabkan penurunan jumlah sperma pada hewan laut.

"Bisa dibayangkan jika kita melakukan percobaan pada krustasea yang terpapar dalam jangka waktu lama atau selama tahap kritis dalam sejarah hidupnya, hal ini akan memengaruhi tingkat dan kualitas sperma mereka," jelas Ford.

Peneliti juga menemukan intensitas kawin E.marinus dan pasangannya berkurang ketika terpapar NBBS, TPHP, dan DEHP tingkat rendah.

Paparan plastik jangka panjang

Temuan-temuan tersebut menambah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap plastik dan bahan-bahan tambahannya memiliki dampak terhadap kesehatan hewan yang bisa saja belum terlihat sepenuhnya.

"Kami mendesak badan-badan lingkungan hidup di seluruh dunia untuk lebih memperhatikan data perilaku, karena terkadang data tersebut memberi tahu kita hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh uji toksisitas normal," kata Green-Ojo.

Jika memang bahan tambahan plastik menganggu reproduksi hewan, maka plastik dapat berkontribusi terhadap kepunahan massal keenam di Bumi.

"Kita harus memahami lebih banyak tentang bahan kimia ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku. Banyak jenis perilaku seperti cara makan, cara bertarung atau lari, dan reproduksi sangat penting dalam kehidupan hewan, dan perilaku abnormal apa pun dapat mengurangi peluang untuk bertahan hidup," tambah Green-Ojo.

Studi ini dipublikasikan di Environmental Pollution.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/11/123300023/dampak-plastik-hewan-laut-gagal-bereproduksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke