Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Tersembunyi di Balik Kesan Ramah Lingkungan Gelas Kertas

Salah satu tren saat ini adalah membeli kopi di luar, dan seringkali kita percaya bahwa memilih gelas kertas sebagai wadah minuman favorit adalah tindakan yang lebih peduli terhadap lingkungan.

Gelas kertas sering dianggap lebih ramah lingkungan dan menjadi alternatif yang lebih baik daripada gelas plastik sekali pakai, karena dapat terurai dengan cepat dan mudah didaur ulang.

Namun, ada dampak bahaya tersembunyi di balik kesan ramah lingkungan dari gelas kertas yang perlu kita pertimbangkan.

Peneliti dari University of Gothenburg menunjukkan, gelas kertas yang berakhir di alam juga dapat menyebabkan kerusakan karena mengandung bahan kimia beracun, dikutip dari Science Daily edisi 25 Agustus 2023.

Pelapis gelas kertas berdampak pada lingkungan

Kertas tidak tahan lemak atau air, sehingga kertas yang digunakan dalam kemasan makanan harus dilapisi.

Kemasan makanan ini sering dilapisi dengan plastik, seperti polilaktida (PLA), yang terbuat dari sumber daya terbarukan seperti jagung, singkong, atau tebu, bukan bahan bakar fosil seperti halnya 99 persen plastik di pasaran saat ini.

"Bioplastik mengandung setidaknya bahan kimia sebanyak plastik konvensional," ujar Bethanie Carney Almroth, Profesor Ilmu Lingkungan di Departemen Biologi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Gothenburg.

Meskipun PLA dianggap biodegradable, penelitian menunjukkan, PLA bisa berpotensi beracun, dan tidak terurai efisien ketika berakhir di lingkungan. Hal ini meningkatkan risiko mikroplastik masuk ke tubuh manusia dan hewan.

Bethanie Carney Almroth dan tim penelitinya mengemukakan argumentasi kuat mengenai perlunya melakukan perubahan besar dalam upaya mengurangi dampak lingkungan yang semakin buruk dan ancaman terhadap kesehatan yang disebabkan oleh masalah polusi plastik.

Almroth menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembali ke pola pikir yang lebih berkelanjutan dan menghindari gaya hidup sekali pakai.

Salah satu saran praktisnya adalah untuk membawa gelas/mug pribadi saat membeli kopi untuk dibawa pulang.

"Atau, setidaknya, kita bisa meluangkan beberapa menit untuk menikmati kopi kita dari cangkir porselen, yang akan memberikan dampak positif pada lingkungan dan kesehatan kita," ujar Almroth.

Gelas kertas aman untuk minuman dingin

Dilansir dari Hindustan Times, Kamis (19/10/2023), paparan cairan panas selama 15 menit membuat gelas kertas sekali pakai berlapis plastik melepaskan 25.000 partikel plastik kecil, ion berbahaya dan logam berat ke dalam cairan.

Mereka menemukan ion seperti fluorida, klorida, nitrat dan sulfat, dan logam berat beracun seperti timbal, kromium, kadmium dan arsenik dalam sampel air

Peneliti mangatakan rata-rata orang yang minum tiga cangkir teh atau kopi biasa setiap hari, dalam cangkir kertas, akan menelan 75.000 partikel mikroplastik kecil.

"Mengkonsumsi mikroplastik dan logam berat selain dosis harian kopi takeaway Anda berisiko pada ketidakseimbangan hormon, masalah reproduksi, masalah usus, kanker dan masalah neurologis," ujar Tim Gray, Health Optimising Biohacker, Spesialis Psikologi

Namun, para ahli menegaskan bahwa dalam penelitian ini, tidak ditemukan adanya partikel plastik dalam gelas kertas yang mampu menahan air pada suhu kamar. Oleh karena itu, minum minuman dingin dari gelas kertas pada umumnya aman.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/24/110000823/bahaya-tersembunyi-di-balik-kesan-ramah-lingkungan-gelas-kertas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke