Mengapa Narwhal Tidak Bisa Hidup di Akuarium?

KOMPAS.com - Narwhal adalah spesies paus bergigi yang sangat tidak biasa, yang hidup di perairan es Atlantik Arktik.

Panjang tubuh narwhal antara 3,95 hingga 5,5 meter, tidak termasuk gigi spiral panjang yang menyembul dari kepala mereka seperti tanduk unicorn.

Narwhal merupakan hewan yang pemalu dan relatif sulit untuk dipelajari, sehingga banyak aspek perilaku narwhal yang masih menjadi misteri.

Narwhal tidak bisa hidup di akuarium

Melihat narwhal di akuarium di akuarium adalah hal yang hampir tidak mungkin. Di Amerika Utara, hanya ada dua upaya untuk memelihara narwhal di akuarium dan keduanya berakhir dengan tragedi.

New York Aquarium di Pulau Coney adalah akuarium pertama yang memelihara narwhal pada tahun 1969.

Narwhal muda itu diberi nama Umiak. Ia ditangkap oleh suku Inuit yang mengatakan narwhal tersebut mengikuti kano mereka kembali ke kamp setelah mereka membunuh induknya untuk diambil dagingnya.

Umiak dimasukkan ke dalam akuarium bersama “paus putih” betina, yang kemungkinan adalah paus beluga, yang bertindak sebagai ibu tirinya.

Petugas akuarium dilaporkan memberi makan hewan tersebut dengan susu dalam jumlah besar yang dicampur dengan kerang cincang setiap hari.

Namun, pada tanggal 7 Oktober 1969, kurang dari setahun setelah tiba di akuarium, Umiak meninggal karena pneumonia.

Upaya kedua untuk memelihara narwhal di penangkaran dilakukan pada tahun 1970 oleh Vancouver Aquarium, Kanada.

Upaya mereka dimulai pada tahun 1968 ketika direktur mereka, Murray Newman, ingin membawa narwhal ke kota besar untuk membangkitkan minat publik terhadap spesies yang sulit ditangkap dan membantu konservasi mereka.

Seperti yang diberitakan oleh surat kabar Vancouver Sun, Newman dan tim pelaut yang dipimpin oleh pemandu Inuit menuju ke laut di sekitar Pulau Baffin pada tahun 1968 untuk menangkap seekor narwhal, tetapi perburuan selama dua minggu itu sepenuhnya tidak berhasil.

Newman kembali ke daerah itu pada tahun 1970 untuk berburu selama tiga minggu, yang juga gagal. Namun, mereka akhirnya berhasil membeli seekor narwhal jantan muda dari komunitas pemburu Inuit di Grise Fiord.

Narwhal tersebut diberi nama Keela Luguk setelah kata “qilalugaq”, sebutan untuk narwhal dalam beberapa dialek Inuktitut.

Dalam waktu seminggu setelah narwhal tiba di Vancouver Aquarium pada bulan Agustus 1970, fasilitas tersebut juga berhasil menangkap dua ekor narwhal betina dan tiga anak paus, yang ditempatkan di dalam tangki bersama Keela Luguk.

Meskipun hal tersebut awalnya dipuji oleh publik dan media, keadaan dengan cepat berubah menjadi buruk.

Dalam waktu kurang dari sebulan, pada bulan September 1970, ketiga anak paus itu mati. Pada bulan November, dua narwhal betina juga mati.

Saat itu, kemarahan publik mulai meningkat dan ada seruan dari Walikota Vancouver untuk mengembalikan Keela Luguk ke alam liar, namun Newman menolaknya. Akhirnya, pada 26 Desember, Keela Luguk pun dikabarkan mati.

Alasan mengapa narwhal tidak bisa hidup dengan baik di penangkaran masih belum jelas. Namun, terbukti bahwa narwhal adalah hewan yang sangat sensitif.

"Gading" ikonik narwhal berisi 10 juta ujung saraf yang membantu mendeteksi perubahan halus pada suhu, tekanan, gradien partikel, dan lain-lain.

Penelitian juga menunjukkan bahwa spesies ini sangat sensitif terhadap kebisingan buatan manusia. Bahkan, satu kapal saja yang melewati lingkungan mereka sudah cukup untuk mengganggu perilaku narwhal.

Hewan dengan gigi terpanjang

Gigi hewan paling panjang di dunia dimiliki oleh narwhal. Berbeda dari semua paus bergigi lainnya, narwhal tidak memiliki gigi di dalam mulut.

Sebaliknya, narwhal jantan memiliki satu gigi, yang juga disebut gading, yang sangat panjang dan lurus.

Gading narwhal sebenarnya adalah gigi yang membesar dengan kemampuan sensorik dan hingga 10 juta ujung saraf di dalamnya.

Beberapa narwhal memiliki hingga dua gading, sementara ada juga yang tidak memilikinya.

Dilansir dari World Wildlife Fund (WWF), gading spiral tersebut menonjol dari kepala narwhal dan dapat tumbuh sepanjang 3 m.