Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Gajah Afrika Bisa Kawin dengan Gajah Asia?

KOMPAS.com - Pernahkah terpikir, apakah gajah Afrika dan gajah Asia bisa kawin dan melahirkan keturunan?

Ternyata perkawinan gajah Afrika dan gajah Asia pernah terjadi, meski tidak di alam liar. Keturunan kedua spesies gajah itu melahirkan Motty, satu-satunya gajah persilangan yang pernah dilahirkan di dunia.

Ia merupakan persilangan antara gajah Afrika (Loxodonta africana) jantan bernama Jumbolino dan gajah Asia betina (Elephas maximus) bernama Sheba.

Motty lahir 11 Juli 1978 di Kebun Binatang Chester di Inggris dan dinamai menurut pendirinya, George Mottershead.

Sayangnya, Motty tidak berumur panjang. Anak gajah keturunan gajah Afrika dan gajah Asia tersebut mati secara tidak terduga kurang dari dua minggu setelah kelahirannya.

Guinness World Records kemudian memberi predikat Motty sebagai 'gajah paling langka di dunia'.

Spesies gajah paling langka

Dikutip dari IFL Science, Selasa (3/10/2023) tentunya mustahil bagi kedua spesies (Gajah Afrika dan Asia) kawin di alam liar, mengingat jarak geografis yang memisahkan wilayah jelajah mereka.

Terlebih lagi, kedua hewan ini bukan hanya spesies yang berbeda, mereka juga memiliki genera yang berbeda pula. Artinya mereka memiliki jarak yang relatif jauh satu sama lain dalam pohon genetik.

Gajah Afrika dan Gajah Asia mempunyai beberapa perbedaan fisik yang jelas.

Spesies Gajah Afrika berukuran lebih besar, tumbuh hingga 3 hingga 4 meter dari bahu hingga ujung kaki, sedangkan Gajah Asia hanya akan tumbuh setinggi 2 hingga 3,5 meter.

Gajah Afrika juga memiliki telinga yang jauh lebih besar, berevolusi secara sempurna untuk memungkinkan panas memancar dari tubuhnya di sabana, dan cenderung memiliki kulit yang lebih keriput.

Itu mengapa kelahiran Motty pun menjadi peristiwa yang langka.

Meski awalnya ada keraguan besar mengenai apakah dua spesies berbeda ini dapat menghasilkan keturunan yang layak, tetapi sampel jaringan yang diambil dari Motty menunjukkan ia merupakan hasil kawin silang antara Gajah Afrika dan Gajah Asia.

Ditambah fakta, bahwa hanya ada satu gajah pejantan yaitu Jumbolino di dalam kandang bersama.

Perpaduan gajah Afrika dan gajah Asia

Motty memiliki ciri-ciri kedua orangtuanya. Bentuk kepala dan telinganya yang lebih besar jelas terlihat seperti gajah Afrika.

Akan tetapi, ia juga memiliki lima kuku di kaki dan empat di belakang, yang merupakan ciri khas gajah Asia.

Sayangnya, Motty mengalami awal yang sulit dalam hidupnya. Lahir prematur enam minggu, ia sangat kurus dan memerlukan perawatan dokter hewan secara intensif.

Hanya 10 hari setelah ia dilahirkan, ia menderita enterokolitis nekrotikans, masalah pencernaan serius pada hewan yang baru lahir dan kemudian mati tanggal 21 Juli 1978.

Hasil nekropsi kemudian menunjukkan bahwa dia menderita infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) yang parah di usus besar dan tali pusatnya.

Individu unik ini kemudian diawetkan dan disimpan di Museum Sejarah Alam London.

Motty merupakan persilangan gajah yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, di luar sana ada banyak contoh lain dari persilangan antarspesies dalam dunia hewan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/04/080100723/apakah-gajah-afrika-bisa-kawin-dengan-gajah-asia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke