Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Ungkap Manfaat Kopi untuk Turunkan Risiko Kematian Dini

KOMPAS.com - Kopi merupakan salah satu minuman paling sehat yang mengandung ratusan senyawa berbeda.

Beberapa senyawa yang terkandung dalam kopi menawarkan banyak manfaat penting untuk kesehatan.

Beberapa penelitian besar menunjukkan, orang yang minum kopi dalam jumlah sedang memiliki risiko kematian dini yang lebih kecil. Benarkah demikian?

Kopi mengurangi risiko kematian dini

Dilansir dari Healthline, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kopi secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini akibat berbagai penyakit serius.

Sebuah studi tahun 2012 tentang konsumsi kopi pada 402.260 orang berusia 50–71 tahun mencatat bahwa peserta studi yang minum kopi paling banyak memiliki kemungkinan meninggal lebih kecil secara signifikan selama periode studi 12-13 tahun.

Efek tersebut mungkin berasal dari kopi 4–5 cangkir per hari. Pada jumlah ini, peserta pria dan wanita masing-masing mengalami penurunan risiko kematian dini sebesar 12% dan 16%. Sementara itu, minum 6 cangkir atau lebih per hari tidak memberikan manfaat tambahan.

Namun, konsumsi kopi dalam jumlah sedang, yakni hanya satu cangkir per hari, juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini sebesar 5–6%. Ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi sedikit saja sudah cukup untuk memberikan efek serupa.

Pada peneliti menemukan, peminum kopi memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal dini akibat infeksi, cedera, kecelakaan, penyakit pernapasan, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Penelitian lain pun mendukung temuan ini dengan mengamati asupan kopi yang tampaknya secara konsisten berkaitan risiko kematian dini yang lebih rendah.

Tak hanya itu, studi menunjukkan bahwa kopi dapat membuat kita lebih bahagia dan mengurangi risiko depresi hingga sebesar 20%.

Kopi tidak memperpanjang umur

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah, hal ini tidak berarti bahwa minum kopi dapat memperpanjang umur.

Melansir Live Science, dalam studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society, para peneliti menganalisis efek minum kopi dan teh terhadap peluang peserta studi untuk hidup hingga usia 90 tahun.

Dengan kata lain, penelitian ini menilai apakah minum kopi benar-benar bisa memperpanjang umur, bukan sekadar mengurangi kemungkinan terserang penyakit mematikan.

Studi ini mengamati lebih dari 27.000 wanita berusia 65 hingga 81 tahun dengan memperhitungkan berbagai faktor kesehatan dan gaya hidup yang juga dapat memengaruhi risiko kematian para partisipan, termasuk riwayat penyakit, merokok, indeks massa tubuh, serta ras dan etnis mereka.

Para peneliti menemukan, tidak ada hubungan antara jumlah konsumsi kopi dengan kelangsungan hidup hingga usia 90 tahun di kalangan wanita lansia.

Peneliti utama studi tersebut sekaligus asisten profesor di University of California, Aladdin H. Shadyab, mengatakan bahwa temuan itu menunjukkan, konsumsi kopi tidak berhubungan dengan umur panjang.

Namun, penelitian tersebut bukannya tanpa keterbatasan. Misalnya, penelitian ini tidak dapat memastikan apakah temuan yang sama juga berlaku pada laki-laki. Selain itu, para peneliti juga tidak menemukan potensi manfaat minum kopi di usia lebih muda.

Peneliti melaporkan, ada kemungkinan bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah di usia lebih muda, namun, mempertimbangkan kelangsungan hidup hingga usia lebih tua seperti 65 tahun, kopi tidak dikaitkan dengan umur panjang.

Jadi, minum kopi berpotensi menurunkan risiko kematian dini di usia 50-an, dan dengan demikian dapat bertahan hidup hingga usia 60-an.

Namun, begitu seseorang mencapai usia 60an, minum kopi tampaknya tidak memengaruhi apakah ia bisa bertahan hingga usia 90an.

Lantas, haruskah kita minum lebih banyak kopi untuk memperpanjang usia? Ahli mengatakan, masih diperlukan lebih banyak studi sebelum kopi dapat direkomendasikan sebagai "minuman mujarab" yang dapat memperpanjang usia.

Meskipun demikian, tidak meminum kopi berarti kehilangan manfaat kesehatan dari kafein, antioksidan, dan senyawa aktif biologis lainnya dalam minuman tersebut.

Selain itu, adanya bukti ilmiah bahwa kopi mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular dan bahkan angka kematian total menunjukkan bahwa minum kopi sangatlah aman, bahkan hingga beberapa cangkir per hari.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/14/180000223/studi-ungkap-manfaat-kopi-untuk-turunkan-risiko-kematian-dini-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke