Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mungkinkah Banyak Konsumsi Makanan Manis Bisa Menyebabkan Jerawat?

KOMPAS.com - Jerawat yang muncul di muka bisa jadi akan membuat seseorang menjadi kurang percaya diri, apalagi jika tumbuhnya cukup banyak.

Ada beberapa hal yang disebut dapat memicu timbulnya jerawat, salah satunya adalah makan gula. Tapi benarkah demikian?

Makan makanan manis

Mengutip Live Science, Sabtu (19/8/2023) jerawat dihasilkan dari interaksi yang kompleks antara kadar hormon, kelenjar minyak, sel kulit yang menggumpal dan mikrobioma kulit yang dikombinasikan dengan faktor gaya hidup seperti stres dan pola makan.

Dengan berbagai faktor tersebut, Tanya Greywal, seorang dokter kulit dan instruktur di University of Washington menyebut perubahan pola makan umumnya tidak direkomendasikan sebagai satu-satunya pengobatan untuk seorang yang berjerawat.

Studi nutrisi sendiri telah menemukan hubungan antara asupan gula dan jerawat. Studi dari Cina, Prancis, dan Turki melacak diet peserta dan melihat korelasi antara keduanya. Namun, studi observasi tersebut tidak membuktikan bahwa gula menyebabkan jerawat.

Sementara dalam uji coba terkontrol secara acak di Korea Selatan, peserta dengan jerawat yang melakukan diet rendah karbohidrat dan rendah glisemik mengalami sedikit perbaikan pada jerawat mereka dibandingkan dengan peserta diet berat karbohidrat.

Namun, sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti karena banyak studi jerawat memiliki cacat desain eksperimental yang membuat hasilnya sulit untuk ditafsirkan.

Dalam studi observasi yang mengeksplorasi korelasi antara diet dan jerawat, peserta biasanya menyelesaikan survei tentang makanan mereka. Namun, orang-orang tidak mencatat dengan tepat apa yang mereka makan atau jumlahnya.

Survei juga cenderung dilakukan pada beberapa titik waktu dan, oleh karena itu, sebagian besar mengabaikan bagaimana pola diet bervariasi dalam jangka waktu yang lama.

Untuk memperumit masalah, makanan manis juga sering mengandung bahan lain yang mungkin mempengaruhi jerawat, seperti produk susu atau coklat.

Keterbatasan ini menimbulkan keraguan tentang hubungan antara gula dan jerawat.

Penyebab lain timbulnya jerawat

Ada juga pemicu jerawat lainnya yang seringkali tidak diperhitungkan dalam studi nutrisi dan kurang mudah dikontrol.

Misalnya, penumpukan hormon stres kortisol dapat memperburuk jerawat, atau orang mungkin memiliki kondisi mendasar yang memicu jerawat, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang melibatkan resistensi insulin dan sintesis berlebihan hormon pria oleh ovarium.

Lonjakan hormon pria, seperti testosteron juga merupakan pemicu utama jerawat.

Kadar hormon pria yang tinggi di kulit menyebabkan kelenjar penghasil minyak menghasilkan lebih banyak zat pelembab yang disebut sebum.

Jerawat muncul ketika pori-pori folikel rambut tersumbat oleh kelebihan minyak ini. Dalam kondisi tersebut, sel-sel kulit menjadi lengket dan menggumpal, menambah sumbatan.

Ini menciptakan lingkungan yang mendukung bagi bakteri, terutama Cutibacterium acnes, beberapa strain di antaranya memicu peradangan, membuat jerawat tampak merah dan bengkak.

Makanan yang memicu kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba secara teoritis dapat pula meningkatkan produksi hormon penyebab jerawat ini.

Makanan glikemik tinggi, seperti roti putih, mengandung sedikit serat dan melepaskan gula ke dalam darah dengan cepat, memicu respons insulin.

Ini memicu lonjakan faktor pertumbuhan insulin-1, hormon yang mendorong produksi hormon pria.

Sementara itu, makanan berserat tinggi, seperti kebanyakan buah-buahan, dianggap rendah indeks glikemiknya dan melepaskan gula ke dalam aliran darah secara bertahap tanpa memicu respons insulin.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/20/080000023/mungkinkah-banyak-konsumsi-makanan-manis-bisa-menyebabkan-jerawat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke