Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Pertanyaan Terbesar tentang Alam Semesta?

KOMPAS.com - Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan para ahli untuk memecahkan berbagai misteri alam semesta.

Misalnya, seabad yang lalu kita hanya bisa mengatakan bahwa alam semesta sudah sangat tua. Tidak ada cara untuk menemukan angka yang tepat.

Pertanyaan tentang alam semesta

Sekarang, berkat peta terperinci yang menunjukkan gema samar Big Bang, disebut latar belakang gelombang mikro kosmik, kita tahu alam semesta berusia 13,82 miliar tahun. Ini adalah pencapaian luar biasa.

Akan tetapi, masih banyak pula teka-teki yang belum terpecahkan, berikut di antaranya seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (29/7/2023).

Materi gelap alam semesta

Hampir seabad yang lalu, para astronom mempelajari galaksi jauh dan melihat sesuatu yang aneh. Galaksi tampaknya memiliki lebih banyak materi daripada yang dapat dijelaskan oleh materi yang terlihat (bintang dan awan gas).

Massa yang tidak belum bisa dijelaskan ini disebut materi gelap dan sekarang diyakini merupakan lebih dari seperempat total massa dan energi di alam semesta ini.

Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan tentang alam semesta adalah, "apa itu materi gelap?,".

Tebakan dari pertanyaan terbaiknya adalah bahwa itu terdiri dari semacam partikel yang bergerak cepat dan hampir tidak berinteraksi dengan materi biasa yang membentuk bintang dan planet.

Ilmuwan telah mencari partikel tersebut selama beberapa dekade dan tanpa hasil.

Maka beberapa orang mulai bertanya-tanya apakah materi gelap benar-benar ada. Namun pencarian partikel tetap berlanjut.

"Alangkah baiknya untuk mengetahui apa itu partikel materi gelap — atau bahkan memiliki kepastian bahwa itu adalah sebuah partikel,” kata fisikawan University of Toronto Roberto Abraham.

Energi gelap

Pertanyaan lain tentang alam semesta yang juga sering ditanyakan adalah, "apa itu energi gelap?,".

Pada tahun 1990-an, data dari Teleskop Luar Angkasa Hubble mengungkapkan galaksi-galaksi jauh tidak hanya menjauh dari Bima Sakti, tetapi juga galaksi lain dengan kecepatan yang makin cepat di alam semesta ini.

Sejak saat itu, ilmuwan mulai mencari kekuatan misterius apa yang menyebabkan dorongan itu pada galaks, tetapi tidak ada yang tahu. Kendati demikian para ilmuwan menjulukinya dengan energi gelap.

Apa pun sifat aslinya, energi gelap memainkan peran yang lebih besar dalam evolusi kosmik daripada materi gelap.

Perkiraan terbaik saat ini adalah energi gelap menyumbang lebih dari dua pertiga dari total energi alam semesta yang terlihat.

Secara keseluruhan, materi gelap dan energi gelap adalah misteri yang sangat besar .

"Saya akan memberikan apa saja untuk mengetahui apa itu materi gelap dan energi gelap. Dan saya bermaksud mengabdikan beberapa dekade berikutnya dalam hidup saya untuk menyelidikinya," kata Abraham.

Peristiwa sebelum Big Bang

Setiap kali seorang kosmolog memberikan kuliah umum, seseorang di antara hadirin pasti akan mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan, “apa yang terjadi sebelum Big Bang?”

Glenn Starkman, fisikawan di Case Western Reserve University menjelaskan jika waktu itu sendiri dimulai dengan Big Bang, maka tidak masuk akal menanyakan apa yang terjadi sebelumnya.

Namun Starkman tahu bahwa hampir tidak ada orang yang menganggap jawaban itu memuaskan.

Beberapa fisikawan sekarang berpikir bahwa waktu tidak dimulai dengan Big Bang, tetapi entah bagaimana muncul ketika alam semesta mencapai tingkat kerumitan tertentu.

Sementara, yang lain berteori, alam semesta berjalan dalam siklus, dalam rangkaian ekspansi dan kontraksi yang mungkin tak berujung.

Misteri lubang hitam

Lubang hitam adalah wilayah di luar angkasa di mana gravitasi memberikan tarikan yang sangat besar sehingga tidak ada apa pun — baik cahaya atau sinyal apa pun — yang dapat lolos.

Karena tidak ada yang bisa keluar, seolah-olah bagian dalam setiap lubang hitam secara permanen "terjepit" dari sisa alam semesta.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi di dalam lubang hitam, kecuali kami bersedia melompat ke dalamnya," ungkap Starkman.

Meski berhasil melompat, ia berseloroh seseorang tidak akan punya cara untuk memberi tahu siapa pun tentang apa yang ditemukan di sana.

Para ilmuwan pun saat ini masih berusaha untuk mempelajarinya, salah satunya dengan cara mempelajari lubang hitam dari luar cakrawala peristiwa (batas terluar lubang hitam).

Studi ini dilakukan dengan teleskop radio yang dikenal sebagai Event Horizon Telescope (EHT). Versi EHT yang disempurnakan akan segera mulai mengumpulkan data. Target pertamanya adalah lubang hitam “supermasif” di pusat galaksi kita.

Makhluk selain manusia di alam semesta

Apakah kita satu-satunya makhluk cerdas di alam semesta, adalah salah satu pertanyaan di antara para ilmuwan.

Galaksi kita berisi beberapa ratus miliar bintang, banyak di antaranya kemungkinan memiliki planet yang mengorbitnya.

Seolah-olah itu belum cukup mencengangkan, para astronom percaya setidaknya ada satu triliun galaksi di alam semesta yang terlihat.

Mengingat banyaknya kemungkinan planet, sepertinya tidak mungkin kita sendirian di alam semesta. Maka para ilmuwan di seluruh dunia memulai apa yang mereka sebut SETI, atau pencarian kecerdasan luar angkasa.

Sejauh ini, para ilmuwan SETI tidak menemukan apa-apa bahkan setelah bertahun-tahun memindai langit untuk mencari sinyal radio yang mungkin menandakan kehidupan.

Namun pencarian tetap berlanjut, menunggu untuk menemukan atau ditemukan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/07/31/143000323/apa-saja-pertanyaan-terbesar-tentang-alam-semesta-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke