Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja yang Bisa Ditemukan di Laut Dalam?

KOMPAS.com - Lautan yang ada dunia ini ternyata belum banyak dieksplorasi.

National Oceanic and Atmospheric Administration saja menyebut meski orang telah menjelajah permukaan laut selama puluhan ribu tahun, namun hanya sekitar 20 persen dasar laut yang telah dipetakan.

Padahal memetakan laut merupakan hal penting. Menurut Alex Rogers, profesor biologi konservasi di Universitas Oxford di Inggris itu karena membantu memahami bagaimana bentuk dasar laut memengaruhi arus laut dan di mana kehidupan laut terjadi.

“Ini juga membantu kita untuk memahami bahaya seismik. Jadi itu adalah ilmu fundamental dasar yang sangat penting bagi kesejahteraan manusia,” katanya.

Namun selain itu, laut dalam rupanya juga menyimpan berbagai hal tak terduga yang siap untuk ditemukan.

Penemuan di laut dalam

Apa yang dianggap laut dalam adalah wilayah yang memanjang dari 1000 meter hingga 6000 meter di bawah permukaan.

Berdasarkan Woods Hole Oceanographic Institution, para ilmuwan pertama kali dapat membuktikan bahwa ada kehidupan di kedalaman tersebut pada tahun 1948.

Mengutip CNN, Jumat (23/6/2023) sebuah ekosistem yang sepenuhnya asing ditemukan.

Para ilmuwan menemukan berbagai mahluk yang tidak biasa, beberapa di antaranya bersinar untuk berkomunikasi, memikat mangsa, dan menarik pasangan.

Bentuk kehidupan ini telah beradaptasi untuk hidup di lingkungan ekstrem dan tidak ada di tempat lain di planet ini.

Alih-alih mengandalkan sinar matahari untuk proses fundamental, mereka menggunakan energi kimia yang keluar dari rembesan hidrotermal dan ventilasi yang dibentuk oleh magma yang naik dari bawah dasar laut.

Hasilnya adalah berbagai bentuk mahluk dengan bentuk yang aneh ditemukan, mulai dari cacing raksasa, kerang raksasa, cumi raksasa, ikan dengan semacam lampu di dahinya dan lain sebagainya.

Tetapi apa yang dilihat di laut dalam ini sementara masih sangat terbatas. Pasalnya dari 2,2 juta spesies yang diyakini ada di lautan Bumi, hanya 240.00 yang telah dideskripsikan oleh para ilmuwan.

Salah satu kesulitan mengekplorasi laut dalam sebagian besar karena biaya.

Kapal yang dilengkapi dengan teknologi sonor bisa menghabiskan biaya selangit. Bahan bakarnya saja bisa mencapi $40.000 per hari.

Potensi temuan obat

Laut yang belum dieksplorasi ternyata juga menyimpan potensi beberapa terobosan biomedis.

Salah satunya yang ditemukan adalah obat turunan laut pertama, Cytarabine yang disetujui tahun 1969 untuk pengobatan leukimia. Obat tersebut diisolasi dari spons laut.

Sejenis moluska laut mengarah pada pengembangan pereda nyeri ampuh yang disebut ziconotide.

Selain itu, ilmuwan tengah mengembangkan PCR atau reaksi berantai polimerase, teknik yang banyak digunakan untuk menyalin untaian DNA, dengan bantuan enzim yang diisolasi dari mikroba yang ditemukan di lubang hidrotermal laut.

Dan protein fluoresen hijau yang diamati pada ubur-ubur memungkinkan para peneliti untuk mengamati proses yang tadinya tidak terlihat, termasuk penyebaran sel kanker dan perkembangan sel saraf.

Ini hanya beberapa contoh. Para peneliti mengatakan lautan dan kehidupan yang dikandungnya dapat memberikan jawaban atas beberapa tantangan terbesar pengobatan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/24/133000123/apa-saja-yang-bisa-ditemukan-di-laut-dalam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke