Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Megalodon Masih Hidup sampai Sekarang?

KOMPAS.com - Megalodon pernah mendominasi lautan Bumi sekitar 20 juta hingga 3,6 juta tahun yang lalu. Hiu ini menjadi predator lautan yang terkuat di masa itu.

Spesies hiu raksasa dengan nama ilmiah Otodus megalodon ini memiliki ukuran tubuh kira-kira mencapai 18 meter dengan ukuran gigi tiga kali lebih besar dari hiu putih besar (Carcharodon carcharias).

Tak heran megalodon menjadi predator puncak hingga kepunahannya.

Desas-desus menyebut jika hewan besar penguasa lautan Bumi ini masih hidup dan bespekulasi tentang bagaimana mereka bisa bertahan.

Namun, apakah megalodon masih hidup hari ini dan bersembunyi di suatu tempat di lautan?

Keberadaan hiu megalodon

Dikutip dari Live Science, Jumat (16/6/2023), Jack Cooper, mahasiswa doktoral di Universitas Swansea, Inggris, yang juga anggota Kelompok Riset Pimiento yang mempelajari keanekaragaman laut, telah mempelajari megalodon bertahun-tahun, dan ia mengatakan bahwa mereka pasti sudah punah.

"Setiap gagasan bahwa megalodon berpotensi masih hidup di wilayah laut yang belum dijelajahi adalah omong kosong berdasarkan bukti yang kredibel," katanya.

Meski memang sebagian besar lautan belum dijelajahi, Cooper mengatakan, ada beberapa alasan mengapa megalodon sudah punah dan tidak bersembunyi di lautan.

Pertama, rantai makanan akan terlihat sangat berbeda jika spesiesnya masih hidup.

"Megalodon bukan hanya hiu pantai yang sangat besar tetapi juga predator puncak yang lebih tinggi di jaring makanan daripada predator laut yang hidup sekarang. Dengan demikian, itu akan menjadi pengaruh besar pada ekosistem laut," jelas Cooper.

Hilangnya hiu megalodon memiliki konsekuensi yang berjenjang.

Paus, salah satu mangsa utama mereka, menjadi lebih besar setelah megalodon karena tidak ada yang memangsanya.

"Beberapa mamalia laut terbesar saat ini seperti paus biru hanya berevolusi setelah megalodon punah. Jadi singkatnya, jaring makanan modern sebagian dibentuk oleh megalodon," terang Cooper.

Hiu megalodon diduga hidup di Palung Mariana

Para ilmuwan masih mempelajari beberapa wilayah lautan kita yang paling misterius dan belum terpetakan, khususnya wilayah terdalam seperti Palung Mariana, yang membentang hingga 10.935 m di bawah permukaan laut.

Meskipun menarik membayangkan hiu raksasa hidup diam-diam di kedalaman, Cooper mengatakan, mereka tidak akan mampu bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah seperti itu.

"Laut dalam akan menjadi habitat yang sama sekali tidak cocok untuk predator puncak sebesar itu," katanya.

Karena megalodon kemungkinan memakan mangsa yang cukup besar, hewan yang lebih kecil itu tidak akan menjadi sumber yang bagus.

Sementara Palung Mariana sebagian besar memiliki kehidupan mikroskopis yang bahkan tidak akan bisa memberi makan satu megalodon, apalagi populasi hiu raksasa itu.

Teori kepunahan megalodon

Kenshu Shimada, ahli paleobiologi di Universitas DePaul di Chicago yang telah mempelajari megalodon, mengatakan bahwa klaim hiu besar ini masih hidup di suatu tempat saat ini tidak pernah terbukti.

Untuk mengetahui mengapa megalodon tidak dapat bertahan hidup di lautan saat ini, memahami bagaimana hewan itu punah dapat membantu. Meski penyebab pastinya belum diketahui, Shimada menyebut ada beberapa teori yang dominan.

"Beberapa hipotesis utama termasuk kepunahan karena perubahan iklim atau persaingan dengan hiu putih besar yang muncul beberapa juta tahun yang lalu. Mungkin juga kepunahan itu disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor," terang Shimada.

Cooper setuju bahwa perubahan iklim mungkin menjadi alasan utama mengapa megalodon punah. Dia mengatakan kepunahan megalodon sebagian besar disebabkan oleh penurunan permukaan laut dari zaman Pliosen (5,3 hingga 2,6 juta tahun lalu).

Pengurangan itu akan secara dramatis memengaruhi habitat pesisir megalodon dan mangsanya. Permukaan laut saat ini umumnya jauh lebih rendah daripada zaman Pliosen, jadi kondisi seperti itu jauh dari ideal untuk megalodon.

"Itu berarti lebih sedikit area bagi mereka bagi mereka untuk hidup dan lebih sedikit ketersediaan makanan untuk mengisi kembali sejumlah besar energi yang mereka butuhkan," papar Cooper.

Akhirnya, jika megalodon masih hidup hari ini, kita mungkin akan mengetahuinya.

"Kami akan melihat bukti megalodon yang sangat jelas," tambah Cooper.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/19/110000223/apakah-megalodon-masih-hidup-sampai-sekarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke