Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Ubur-ubur Tidak Punya Jantung?

KOMPAS.com - Ubur-ubur adalah sekelompok hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang), yang terdiri dari sekitar 200 spesies.

Ubur-ubur biasanya dikenal tidak agresif, namun hewan laut ini bisa menyengat, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan diri dari predator. 

Salah satu keunikan ubur-ubur adalah tidak memiliki tulang, otak, atau sebagian besar organ lainnya. Menariknya lagi, tubuh mereka sebagian besar terdiri dari air.  

Benarkah ubur-ubur tidak memiliki jantung?

Dilansir dari Smore Science Magazine, ubur-ubur tidak memiliki jantung, setidaknya tidak seperti yang manusia bayangkan tentang organ jantung. 

Ubur-ubur tidak memiliki jantung sejati seperti manusia, tetapi ubur-ubur memiliki penyebaran sistem sirkulasi, yakni jaringan kapal yang dapat mengangkut cairan. 

Gas dan zat terlarut seperti oksigen, limbah, dan nutrisi dapat diangkut ke seluruh tubuh. Dengan demikian, fungsinya mirip dengan jantung manusia.

Saat berada di air, ubur-ubur melakukan gerakan ritmis dari organnya yang berbentuk payung. Organ berbentuk payung ini disebut bel atau medusa. 

Medusa berkontraksi dan rileks secara berkala. Ini membantu ubur-ubur berenang dan bergerak di air. Selain itu, kontraksi dan relaksasi juga menciptakan aliran air di dalam yang memungkinkan distribusi cairan ke seluruh tubuh.

Ubur-ubur tidak memiliki sel darah. Oleh sebab itu, aliran air memastikan pengiriman oksigen dan nutrisi, dan bertanggung jawab atas keluarnya limbah.

Beberapa ubur-ubur memiliki pori-pori atau bukaan, yang disebut ostiadi. Pori-pori ini memungkinkan masuk dan keluarnya air. 

Masuknya air yang dikombinasikan dengan gerakan ritmis medusa sangat penting bagi ubur-ubur karena bertanggung jawab atas banyak fungsi yang secara tradisional dilakukan oleh jantung.

Apakah ubur-ubur termasuk ikan?

Dilansir dari Florida Keys National Marine Sanctuary, ubur-ubur tidak benar-benar termasuk kelompok ikan karena anatomi ikan berpusat di sekitar tulang belakangnya, sedangkan ubur-ubur adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. 

Faktanya, ubur-ubur memiliki hubungan yang paling dekat dengan karang, anemon laut, cambuk laut, dan hidrozoa.

Pasalnya, mereka memiliki bagian tubuh yang khas, yakni sel penyengat seperti tombak yang digunakan untuk menangkap mangsa. 

Umumnya, sel-sel ini disebut knidosit, yang berasal dari bahasa Yunani kuno untuk jelatang. Dengan demikian, hewan dalam filum ini disebut cnidaria.

Knidosit pada tentakel ubur-ubur mengeluarkan racun dari kantung yang disebut nematocyst. Ini membantu ubur-ubur untuk menangkap mangsa yang mengambang di kolom air. 

Ubur-ubur memiliki kontrol terbatas atas gerakan mereka. Oleh sebab itu, ubur-ubur hanyut dalam arus dan sering muncul dalam massa besar.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/02/170000023/benarkah-ubur-ubur-tidak-punya-jantung-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke