Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Makan Alpukat Bisa Menurunkan Berat Badan?

KOMPAS.com - Alpukat merupakan buah yang tinggi nutrisi dan menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan.

Uniknya, tidak seperti buah lain, alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun, lemak yang terdapat dalam alpukat merupakan lemak sehat. 

Alpukat sebagian besar mengandung lemak tak jenuh tunggal, ditambah sedikit lemak jenuh dan lemak tak jenuh ganda.

Sebagian besar lemak tak jenuh tunggal tersebut adalah asam oleat, yakni asam lemak yang sama yang ditemukan dalam buah zaitun dan minyak zaitun yang dianggap sangat sehat.

Nutrisi alpukat

Alpukat merupakan sumber beberapa vitamin, mineral, lemak sehat, dan serat. Selain itu, dalam 100 gram buah alpukat juga mengandung:

  • Kalori: 160
  • Vitamin K: 18 persen dari kebutuhan harian 
  • Folat: 20 persen dari kebutuhan harian
  • Vitamin C: 11 persen dari kebutuhan harian
  • Kalium: 10 persen dari kebutuhan harian
  • Vitamin E: 14 persen dari kebutuhan harian

Alpukat juga mengandung cukup banyak niasin, riboflavin, tembaga, magnesium, mangan, dan antioksidan.

Selain itu, alpukat rendah karbohidrat dan sumber serat yang bagus. Setiap porsi alpukat hanya mengandung 9 gram karbohidrat, yang 7 di antaranya berasal dari serat.

Apakah alpukat baik untuk diet?

Dilansir dari Healthline, tidak ada bukti ilmiah bahwa alpukat bisa menaikkan berat badan, jika kita mengonsumsinya sebagai bagian dari makanan padat nutrisi berdasarkan makanan utuh.

Sebaliknya, alpukat memiliki banyak kualitas sebagai makanan yang baik untuk menurunkan berat badan.

Bukti yang menunjukkan bahwa alpukat dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan masih terbatas, tetapi ada beberapa temuan penelitian yang dapat membantu.

Selama kita memakannya dalam jumlah yang wajar, alpukat tentu bisa menjadi bagian dari penurunan berat badan yang efektif. 

Studi telah menunjukkan bahwa orang yang makan buah dan sayuran cenderung memiliki berat badan lebih rendah dan terkontrol.

Satu studi observasi besar telah meneliti pola nutrisi orang Amerika. Hasilnya, orang yang mengonsumsi alpukat cenderung memiliki pola makan yang lebih kaya nutrisi, risiko sindrom metabolik yang lebih rendah, dan berat badan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alpukat.

Meski ini tidak berarti bahwa alpukat membuat kita menjadi lebih sehat, hal ini menunjukkan bahwa alpukat cocok dengan diet yang meningkatkan kesehatan.

Di samping itu, tidak ada alasan untuk percaya bahwa alpukat harus dihindari saat menurunkan berat badan.

Bahkan, satu studi besar menemukan bahwa orang yang secara teratur makan alpukat hingga 9 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Meski tidak jelas apakah alpukat dapat mendorong penurunan berat badan, ada alasan untuk percaya bahwa alpukat dapat memberikan efek yang menguntungkan.

Ini karena selain meningkatkan kesehatan jantung, lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat ternyata memiliki beberapa kualitas bermanfaat lainnya, seperti:

  • Dapat meningkatkan laju pembakaran lemak
  • Dapat menyebabkan tubuh membakar lebih banyak kalori setelah makan
  • Dapat mengurangi nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk ngemil setelah makan

Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini belum diteliti dengan baik sehingga dibutuhkan bukti ilmiah lebih lanjut.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/17/100000023/apakah-makan-alpukat-bisa-menurunkan-berat-badan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke