Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Piramida Mesir, Siapa yang Membangunnya?

KOMPAS.com - Piramida Mesir menjadi salah satu keajaiban dunia yang tak terbantahkan. Bagaimana tidak, bangunannya yang masif menjulang tinggi di atas gurun pasir bahkan bisa terlihat dari jarak berkilometer jauhnya.

Ini tentu menimbulkan pertanyaan tersendiri, siapakah yang membangun piramida Mesir itu.

Sebab tak diragukan lagi, membangunnya tentu bukan perkara yang mudah, apalagi itu terjadi ribuan tahun lalu saat teknologi tak semudah sekarang.

Ada banyak teori tentang siapa yang membangun piramida Mesir, termasuk tim besar orang Yahudi yang diperbudak dan gagasan yang lebih liar lagi seperti penduduk kota Atlantis yang hilang atau bahkan alien.

Namun tak satu pun dari teori itu memiliki bukti untuk mendukungnya.

Seperti dikutip dari Live Science, Senin (19/12/2022) faktanya semua bukti menunjukkan bahwa orang Mesir kuno lah yang membangun piramida.

Tapi bagaimana kehidupan para pembangun piramida Mesir itu, bagaimana mereka diberi kompensasi, dan bagaimana mereka diperlakukan masih menjadi misteri.

Mesir memiliki lebih dari 100 piramida kuno, tetapi yang paling terkenal adalah piramida yang dibangun pada masa pemerintahan firaun Djoser, piramida Mesir yang dibangun di bawah pemerintahan firaun Snefru, Piramida Besar yang dibangun di Giza pada masa pemerintahan firaun Khufu, dan dua penerusnya firaun Khafre dan Menkaure.

Firaun kemudian secara bertahap berhenti membangun piramida selama Kerajaan Baru (1550-1070 SM) dan kemudian memilih untuk dimakamkan di Lembah Para Raja.

Selama beberapa dekade terakhir, para arkeolog telah menemukan bukti baru yang memberikan petunjuk tentang siapa pembangun piramida itu dan bagaimana mereka hidup.

Sebelumnya, para ahli Mesir berteori bahwa pembangun piramida sebagian besar terdiri dari pekerja pertanian musiman.

Namun dari catatan tertulis termasuk papirus yang ditemukan tahun 2013 di Wadi al-Jarf di pantai Laut Merah Mesir menunjukkan kelompok besar pekerja, diterjemahkan sebagai 'geng' membantu membawa material ke Giza.

Papirus itu menceritakan 200 orang yang dipimpin oleh seorang bernama Merer mengangkut batu kapur dengan perahu di sepanjang Sungai Nil dari Tura ke Piramida Besar, di mana batu tersebut digunakan untuk membangun selubung luar piramid.

Meski begitu masih harus dicek lagi kebenarannya. Papirus yang merinci sejarah piramida itu masih dalam proses diuraikan dan dianalisis.

Akan tetapi hasilnya menunjukkan geng yang dipimpin Merer melakukan lebih dari sekedar membantu pembangunan piramida.

Pekerja ini tampaknya telah melakukan perjalanan ke sebagian besar Mesir, mungkin sejauh Gurun Sinai dan melaksanakan berbagai proyek konstruksi dan tugas yang telah diberikan kepada mereka.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah mereka bagian dari profesional yang lebih permanen daripada sekelompok pekerja pertanian musiman yang akan kembali ke ladang mereka.

Pierre Tallet, profesor Egyptology dari Universitas Paris-Sorbonne yang menguraikan papirus mengatakan pekerja disebut diberikan makanan yang mencakup kurma, sayuran, unggas, dan daging.

Selain pola makan sehat, papirus menggambarkan pula pekerja secara teratur mendapatkan tektil yang mungkin dianggap sebagai uang pada saat itu.

Mark Lehner, direktur Ancient Egyppt Research Associates (AERA) sebuah lembaga yang berbasis di Massachusetts menambahkan penggalian yang pernah dilakukan bersama timnya di sebuah kota di Giza menemukan bukti menarik.

Arkeolog menemukan bahwa penduduk kuno kota itu biasa membuat roti dalam jumlah besar, menyembelih ribuah hewan, dan menyeduh bir dalam jumlah banyak.

Berdasarkan tulang hewan yang ditemukan di situs tersebut dan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi para pekerja, arkeolog memperkirakan sekitar 1800 kilogram hewan termasuk sapi, domba, dan kambing disembelih setiap hari untuk memberi makan para pekerja.

Sisa-sisa pekerja yang dimakamkan dikuburan dekat piramida juga menunjukkan bahwa para pekerja telah menyembuhkan tulang, menunjukan bahwa mereka memiliki akses ke perawatan medis yang tersedia saat itu.

Hal ini pun membuat ahli Mesir kuno secara umum setuju bahwa para pekerja bukanlah orang yang diperbudak.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/20/090000723/sejarah-piramida-mesir-siapa-yang-membangunnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke