Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak yang Harus Diwaspadai

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mengumumkan sejak akhir Agustus 2022 terjadi peningkatan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Oleh sebab itu, orang tua diimbau mewaspadai sedikitnya 5 gejala gangguan ginjal akut pada anak.

Gangguan ginjal akut adalah kondisi ketika fungsi ginjal dalam mengurai sisa metabolisme tubuh terganggu secara tiba-tiba atau mendadak.

Namun, pada kasus gangguan ginjal akut yang saat ini merebak, penyebab pasti dari penyakit yang menyerang anak-anak usia balita ini masih miseterius dan terus dicari tahu.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan banyak kasus pertama gangguan ginjal akut pada anak ini terjadi pada Januari 2022, namun angka kasusnya masih relatif sedikit.

Pada bulan Agustus-September 2022, kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia ini tercatat mengalami lonjakan.

Lantas, apa saja gejala gangguan ginjal akut misterius pada anak yang harus diwaspadai orangtua?

Sebelumnya, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengungkapkan bahwa banyak anak yang mengalami gejala-gejala awal yang sebenarnya bukan gejala dari penyakit gangguan ginjal akut.

Gejala-gejala tersebut cukup membingungkan, sehingga hingga saat ini, analisis terhadap pasien anak dengan gangguan ginjal akut ini masih terus diteliti.

Berdasarkan wawancara dan laporan medis pasien anak, terdapat sedikitnya 5 gejala gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak, antara lain sebagai berikut.

1. Batuk
2. Pilek
3. Diare
4. Muntah
5. Frekuensi dan volume buang air kecil berkurang drastis

Gejala-gejala tersebut, menurut dr Eka, merupakan gejala yang dilaporkan para orangtua sebelum kemudian anak-anak mereka didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut.

Kendati gejala awal, seperti batuk dan pilek menjadi gejala yang umum dilaporkan, namun dr Eka memperingatkan bahwa gejala khas dengan berkurangnya jumlah urine, misal anak jarang buang air kecil atau tidak ada urine sama sekali, maka di fase ini orangtua harus waspada.

Saat mendapati anak-anak mengalami gejala tidak buang air kecil atau frekuensi buang air kecil dan jumlahnya sangat sedikit, maka diimbau untuk segera membawa anak ke rumah sakit.

Menurut dr Eka, hampir 100 persen anak yang mengalami gangguan ginjal akut msiterius, hingga berujung gagal ginjal, menunjukkan gejala tidak buang air kecil.

Sebab, seperti diketahui, bahwa fungsi ginjal adalah sebagai organ yang memproses sisa-sisa metabolisme tubuh dengan memproduksi urine yang kemudian dikeluarkan melalui kencing.

Apabila ginjal tidak berfungsi sebagai mana mestinya, maka akan terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh, sehingga tubuh dapat mengalami bengkak dan berbagai komplikasi lainnya.

Kondisi ini pun dapat menyebabkan anak harus menjalani berbagai tindakan atau terapi.

Jika tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, maka dokter akan melakukan hemodialisis atau cuci darah untuk membantu anak mengeluarkan sisa-sisa metaboblisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Saat anak tidak buang air kecil, setidaknya dalam waktu 6 jam, maka disarankan segera membawa anak ke rumah sakit untuk dapat segera mendapatkan perawatan yang lebih baik.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/10/19/130000923/5-gejala-gangguan-ginjal-akut-misterius-pada-anak-yang-harus-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke