Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi Terbaru Temukan, Air Liur Cacing Bisa Hancurkan Plastik

KOMPAS.com - Para peneliti telah mengidentifikasi sepasang enzim dalam air liur cacing lilin yang secara alami bisa memecah bentuk umum plastik dalam beberapa jam pada suhu kamar.

Polyethylene adalah salah satu plastik yang paling banyak digunakan di dunia, memiliki kegunaan dalam segala hal mulai dari wadah makanan hingga tas belanja.

Sayangnya, kekokohannya juga membuatnya menjadi polutan yang sangat persisten karena untuk mulai proses degradasinya memerlukan suhu yang tinggi.

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa air liur cacing lilin mengandung satu-satunya enzim yang dapat bekerja pada polietilen yang tak dapat diolah. Hal tersebut membuat protein alam ini menjadi lebih berguna untuk didaur ulang.

Mengutip Science Alert, Senin (10/10/2022); Federica Bertocchini, seorang ahli biologi molekuler dan peternak lebah amatir, secara tak sengaja menemukan kemampuan cacing lilin untuk mendegradasi plastik ini secara tak sengaja.

Bertocchini berkata bahwa pada akhir musim, biasanya peternak lebah akan meletakkan beberapa sarang lebah kosong di ruang penyimpanan sebelum dikembalikan ke ladang pada musim semi.

Setelah satu tahun ia melakukan itu, Bertocchini mendapati sarang lebah yang disimpannya didatangi oleh cacing lilin.

Ia lantas membersihkan sarang lebah dan memasukkan semua cacing lilin ke dalam kantong plastik. Ketika ia kembali beberapa saat kemudian, Bertocchini menemukan bahwa tas plastiknya itu penuh dengan lubang.

Cacing lilin (Galleria mellonella) adalah larva yang akhirnya berubah menjadi ngengat lilin yang berumur pendek. Pada tahap larva, cacing membuat dirinya betah di sarang lebah tempat mereka memakan lilin dan serbuk sari.

Setelah penemuan yang kebetulan ini, Bertocchini dan timnya di Pusat Studi Biologi Margarita Salas Madrid kemudian menganalisis air liur cacing lilin itu.

Para peneliti menggunakan dua metode yaitu kromatografi permeasi gel, yang memisahkan molekul berdasarkan ukurannya, dan kromatografi gas-spektrometri massa, yang mengidentifikasi fragmen molekul berdasarkan rasio massa-muatannya.

Mereka mengkonfirmasi bahwa air liur cacing memang benar-benar memecah rantai hidrokarbon panjang yang ditemukan di polietilen menjadi rantai kecil yang teroksidasi.

Tim peneliti kemudian menggunakan analisis proteomik untuk mengidentifikasi enzim dalam air liur, dan menemukan dua di antaranya terbukti mengoksidasi polietilen.

Para peneliti menamai dua enzim itu Demetra dan Ceres yang merupakan dewi pertanian Yunani dan Romawi kuno.

Kedua enzim ini pun disebut peneliti mengatasi langkah pertama dan tersulit dalam proses degradasi dan selanjutnya enzim dapat menjadi alternatif untuk pengelolaan limbah.

Meski masih dalam tahan awal penyelidikan, para peneliti berkata bahwa enzim itu mungkin bisa diaplikasikan dengan cara dicampur dengan air dan dituangkan di atas plastik di fasilitas pengelolaan limbah.

Enzim ini juga dapat digunakan di lokasi terpencil di mana fasilitas pengelolaan limbah tak tersedia atau bahkan bisa dimanfaatkan di rumah individu.

Air liur cacing lilin memang menjanjikan, tetapi hewan itu bukanlah satu-satunya organisme yang diketahui dapat mendegradasi plastik. Studi tahun 2021 menunjukkan bahwa mikroba dan bakteri di lautan dan tanah berevolusi untuk memakan plastik.

Pada tahun 2016, para peneliti melaporkan bahwa bakteri di lokasi limbah Jepang dapat memecah polietilen tereftalat, juga dikenal sebagai PET atau poliester. Ini kemudian mengilhami para ilmuwan untuk membuat enzim yang dapat dengan cepat memecah botol minuman plastik.

Untuk diketahui, sekitar 400 juta metrik ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia, di mana sekitar 30 persennya berupa polietilen. Dari 7 miliar ton yang dihasilkan dunia hingga saat ini, hanya 10 persen yang telah didaur ulang, meninggalkan dunia dengan warisan limbah yang cukup besar.

Mengurangi konsumsi dan menggunakan kembali bahan tidak diragukan lagi akan membatasi dampak sampah plastik terhadap lingkungan, tetapi memiliki alat untuk membersihkannya tentu dapat membantu kita mengatasi masalah sampah plastik ini.

Studi diterbitkan di Nature Communications.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/10/11/120000123/studi-terbaru-temukan-air-liur-cacing-bisa-hancurkan-plastik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke