Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengulas Makna Kata Potensi dalam Kegempaan

Empat tahun yang lalu rangkaian gempa dengan kekuatan di atas 5 terjadi di Kabupaten Lombok Timur pada bulan Agustus 2018. Gempa-gempa ini terjadi pada tanggal 5, 9 dan 19 Agustus 2018.

Gempa pertama mempunyai kekuatan sebesar 6.9. Kekuatan gempa yang terjadi pada tanggal 9 Agustus 2018 adalah 5.9.

Sedangkan pada tanggal 19 Agustus 2018, terjadi gempa dengan kekuatan 6.3 dan 6.9. Keempat gempa ini diawali oleh gempa dengan kekuatan 6.4 pada akhir Juli 2018.

Rangkaian gempa yang terjadi di Lombok ini menyebabkan banyaknya jumlah kematian dan kerugian ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Lombok.

Bahkan getaran dan kerugiannya juga dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Madura, Pulau Sumba, Pulau Flores, dan Pulau Jawa bagian Timur.

Kecamatan Sembalun adalah salah satu wilayah terdampak dari kejadian rangkaian gempa Lombok 2018 ini. Secara geografis, Kecamatan Sembalun terletak di kaki Gunung Rinjani.

Di Kecamatan Sembalun terdapat Desa Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Desa Sajang, Desa Bilok Petung, Desa Sembalun, dan Desa Sembalun Timba Gading.

Akhir Juli 2022, saya berkesempatan mengunjungi Kecamatan Sembalun dalam rangka penelitian dengan tema kebencanaan melalui skema research grant L'oreal UNESCO For Women in Science National Fellowship (L'oreal FWIS).

Kecamatan Sembalun bisa dicapai dari bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid sekitar tiga jam dengan menggunakan mobil.

Diawali dengan perjalanan menanjak, melintasi taman nasional Gunung Rinjani, dan diakhir dengan perjalanan menurun untuk menuju kecamatan ini.

Bentang alamnya sangatlah indah. Suasananya khas daerah pegunungan. Bukit-bukit terjal menjadi pagar bagi alam Sembalun.

Udaranya dingin dan segar. Tanahnya subur. Sinar matahari juga tak terhalang apapun. Warganya ramah. Jalannya juga bagus.

Gempa-gempa yang terjadi pada bulan Agustus 2018 di Kecamatan Sembalun seakan menjadi mimpi buruk saat itu. Apalagi, warga belum pernah merasakan gempa sebelum peristiwa di bulan Agustus 2018.

Sebelumnya, kehidupan berjalan dengan tenang dan bahagia. Masyarakat bisa merasakan aktivitas kehidupan dengan tenang.

Namun, gempa-gempa di bulan Juli dan Agustus 2018 meluluhlantakkan semuanya. Kecamatan Sembalun sempat menjadi daerah terisolir selama satu minggu.

Selama belum ada bala bantuan, warga Kecamatan Sembalun tidur di sawah dan ladang mereka.

Getaran-getaran yang dirasakan paska gempa, membuat warga tidak berani masuk ke rumah.

Sekarang, Kecamatan Sembalun sedang berusaha bangkit. Denyut ekonomi sedang menggeliat. Turis lokal dan asing sudah terlihat mengunjungi Sembalun.

Para turis ini, datang ke Sembalun semata-mata ingin menatap eloknya ala dan menghirup segarnya udara Sembalun.

Peristiwa gempa di tahun pertengahan tahun 2018, membuat Sembalun berbenah.

Pembangunan rumah-rumah dan penginapan sedikit banyak mulai mengadopsi model bangunan tahan gempa.

Walaupun masih ada pembangunan infrastruktur yang didominasi oleh bangunan modern yang didominasi oleh bahan bangunan berupa pasir, semen, dan batu, tetapi pembangunan infrastruktur dari bahan kayu juga tengah menggeliat.

Potensi gempa bumi

Kita memang tidak boleh lupa, semua wilayah Indonesia mempunyai potensi terjadinya gempa bumi.

Artinya, di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Indonesia timur berpotensi dihantam oleh gempa.

Hal ini, karena memang letak Indonesia di antara tiga lempeng aktif utama dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Laut Pasifik

Memahami arti lempeng bisa dengan cara menganalogikannya seperti puzzle. Lalu, puzzle ini selalu dan saling bergerak dengan kecepatan tertentu dan menuju arah tertentu.

Saat ada lempeng yang satu bertemu dengan lempeng yang lain, maka akan terjadilah gempa.

Kapan, di mana, dan berapa kekuatan dalam bentuk nilai yang pasti yang terjadi akibat pertemuan lempeng-lempeng aktif ini tidak ada yang mengetahuinya.

Karena itulah, potensi berbeda dengan prediksi. Kita mengetahui potensi kehadiran gempa-gempa di seluruh wilayah Indonesia.

Bahkan, Indonesia sudah mempunyai peta sumber dan bahaya gempa di seluruh Indonesia.

Peta ini menjadi rujukan akan adanya potensi bahaya gempa bumi di seluruh wilayah Indonesia.

Sampai dengan sekarang, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi baik di Indonesia atau di dunia belum ada yang mengetahuinya.

Para ahli kegempaan sedang berusaha mengetahuinya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan.

Ada banyak riset yang dilakukan untuk memprediksi kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang terjadi di sebuah wilayah. Penelitian ini sedang dilakukan dengan berbagai macam metode.

Untuk itu, saat ini yang bisa kita lakukan di Indonesia adalah dengan menyadari secara utuh, bahwa kita memang hidup di negeri yang berpotensi terjadi gempa kapan saja, di mana saja, dengan kekuatan berapa pun.

Hidup berdampingan dengan gempa, berarti kita harus memahami bagaimana prosedur evakuasi ketika gempa terjadi.

Kita juga harus menyadari dan memulai untuk memastikan keamanan bangunan di mana kita tinggal dan bekerja.

Kita juga harus mulai melengkapi tempat kita beraktivitas dengan peralatan darurat saat gempa terjadi.

Petunjuk-petunjuk menuju jalur evakuasi juga kita pastikan terpelihara dan bisa dibaca dengan jelas saat kondisi darurat terjadi.

Kita harus mulai membangun pengetahuan alam bawah sadar kita, terkait potensi gempa di wilayah Indonesia.

Tugas membangun pengetahuan alam bawah sadar ini bukan hanya kewajiban masyarakat Kecamatan Sembalun, tetapi tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia.

Kehidupan ekonomi di Kecamatan Sembalun berhak untuk bangkit.

Tapi, bangkit bukan berarti kita melupakan bahwa ada banyak potensi gempa dengan kekuatan berapa pun di Kecamatan Sembalun, bahkan di seluruh wilayah Indonesia.

Febty Febriani, Ph.D

Peneliti Bidang Kebencanaan di Kelompok Penelitian Fisika Sistem Kompleks Pusat Riset Fisika Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan penerima Loreal-UNESCO for Women in Science (FWIS) National Fellowship 2021

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/09/132654723/mengulas-makna-kata-potensi-dalam-kegempaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke