Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Gejala Hipospadia pada Anak

KOMPAS.com - Hipospadia adalah cacat lahir akibat uretra tidak berkembang dengan baik pada penis bayi. 

Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma melalui penis untuk keluar dari tubuh.

Hipospadia perlu diatasi guna mencegah masalah di kemudian hari, seperti kesulitan buang air kecil.

Penyebab hipospadia

Hipospadia merupakan masalah yang dialami beberapa anak laki-laki sejak lahir (bawaan). Ini terjadi selama pertumbuhan di rahim ibu. 

Dilansir dari Stanford Medicine, saat bayi tumbuh di dalam rahim, jaringan di bagian bawah penis, yang merupakan bagian dari uretra, tidak menutup sepenuhnya. 

Kulit tidak sepenuhnya berkembang sehingga meninggalkan kulup ekstra di sisi atas penis dan tidak ada kulup di bagian bawah penis.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bayi lebih berisiko terkena hipospadia, yakni:

Gejala hipospadia

Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala hipospadia pada anak-anak meliputi:

  • Chordee: Penis melengkung ke bawah
  • Testis tidak turun: Salah satu testis tidak sepenuhnya turun ke dalam skrotum
  • Kulup yang tidak berkembang: Kulit yang menutupi kepala penis tidak lengkap.
  • Buang air kecil yang tidak normal: Urine tidak menyembur dalam aliran yang lurus.

Biasanya, hipospadia didiagnosis sejak bayi lahir. Pemeriksaan hipospadia merupakan bagian dari pemeriksaan rutin bayi setelah lahir.

Jika dokter mendeteksi hipospadia, mereka akan merujuk ke ahli urologi anak untuk mendapatkan perawatan.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/29/204249923/4-gejala-hipospadia-pada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke