Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rara Pawang Hujan Klaim Istana Negara Cerah karena Aksinya, Begini Analisis Cuaca BMKG

Hal ini diklaim Rara Istiati Wulandari melalui tulisannya di akun Facebook pribadi miliknya.

Rara mengatakan, bahwa dirinya telah berhasil menggeser awan hujan di atas langit Istana Negara kemarin, dengan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki apapun.

“Atas izin Allah Tuhan yang maha penyayang Tersenyum manis setelah bisa menggeser awan kelabu dibawah langit istana merdeka,” kata Rara seperti dikutip Kompas.com melalui akun Facebook @Rara Istiati Wulandari, Kamis (18/8/2022).

Ia menceritakan, dirinya melakukan penggeseran awan mendung itu dengan berjalan memutari istana, lewat veteran menuju Monumen Nasional (Monas).

“Jadi aku Rara berani pawangin mau rela jalan mengikuti gerak awan dg tanpa alas kaki Agar bisa grounding energy meditatif secara sadar mengalirkan energy kundalini dari cakra dasar ke cakra mahkota,” tulisnya.

“Awan mendung bisa tergeser,” tambahnya.

Lalu, seperti apa sebenarnya kondisi cuaca di Jakarta, khususnya di Istana Negara pada 17 Agustus 2022 kemarin?

Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tomi Ilham mengatakan, berdasarkan analisis kondisi cuaca harian BMKG, secara umum Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) memang cerah berawan kemarin pada 17 Agustus 2022.

“Berdasarkan pantauan kami, sebagian besar Jabodetabek (17 Agustus 2022) cerah berawan hingga hujan ringan,” kata Tomi kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Tomi mengatakan, curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sempat terjadi kemarin di beberapa wilayah.

Wilayah yang mengalami hujan ringan hingga sedang, terkonsentrasi di beberapa wilayah di Kota Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Sementara itu, untuk kondisi di Istana Negara pada saat Upacara Kenaikan dan Penurunan Bendara Sang Saka Merah Putih di pagi dan sore hari, Rabu (17/8/2022), memang tidak dalam kondisi hujan sedang hingga lebat.

“Berdasarkan pantauan satelit, (Istana Negara) terpantau berawan hingga hujan ringan,” jelas Tomi.

Ia menjelaskan, bahwa definisi berawan dalam analisis BMKG, tidak bisa disamkan dengan kondisi mendung seperti yang banyak dikira masyarakat awam.

“Berawan belum tentu mendung. Tapi, mendung bisa didefinisikan berawan,” ujarnya.

Adapun, penyebab kondisi cuaca secara umum cerah berawan dan hujan ringan di Jabodetabek kemarin adalah pengaruh dari efek La Nina dan Indian Dipole Mode, serta kondisi cuaca lokal.

“Terkait efek La Nina dan Indian Dipole mode, yang mana secara global, membuat ketersediaan uap air di atmsofer cukup banyak,” ujarnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/19/090500523/rara-pawang-hujan-klaim-istana-negara-cerah-karena-aksinya-begini-analisis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke