Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Komodo, Hewan Endemik Indonesia yang Terancam Punah

KOMPAS.com - Komodo adalah salah satu satwa endemik Indonesia yang memiliki keunikan, salah satunya dapat memanjat pohon. Hewan ini, diklasifikasikan International Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam kategori spesies 'terancam punah'.

Komodo merupakan kadal terbesar dan tertinggi di dunia. Komodo dapat ditemui di kawasan Taman Nasional Komodo, yang menghuni tiga pulau besar yakni Komodo, Rinca, dan Padar, serta dua pulau kecil yaitu Gili Motang dan Nusa Kode, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di sisi lain, komodo juga memiliki keunikan dan ciri khasnya. Untuk mengetahuinya lebih dalam, berikut fakta-fakta komodo.

1. Ukuran komodo jantan dan betina

Dijelaskan oleh naturalis guide (pemandu) di Pulau Komodo, Haryono Abdullah, dua jenis kelamin hewan ini sangat berbeda.

Reptil raksasa yang juga disebut Varanus komodoensis itu, memiliki panjang tubuh hingga 3 meter dengan berat sampai kg.

Apabila dilihat dari ukuran fisiknya, umumnya komodo jantan lebih besar dibandingkan dengan betina. Rata-rata panjang badan betina adalah 2,5 meter. Komodo juga memiliki sisik tebal dan kering di seluruh kulitnya.

"Kalau bedanya jantan sama betina itu dari ukurannya. Kalau si jantan kepalanya besar, badannya besar, dan ekornya panjang. Kalau si betina kepala kecil, badan kecil, ekor pendek," ucap Haryono saat ditemui di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/7/2022).

2. Habitat dan populasi komodo

Komodo yang menempati Pulau Komodo hidup di seluruh area ini. Mereka adalah hewan yang individual atau tidak berkelompok dengan komodo lainnya.

"Mereka enggak punya teritori. Mereka itu bebas. Kehidupannya soliter, enggak bergrup, masing-masing," terangnya.

Adapun mengutip data Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, berdasarkan monitoring populasi pada 2017, diperkirakan ada 2.884 ekor komodo di Taman Nasional Komodo.

Khusus di Pulau Komodo, kata Haryono, ada sekitar 1.700-an komodo yang tercatat dari tahun 2012 hingga 2013.

"Sebenarnya di sini mungkin lebih dari itu. Cuma yang terdata itu 1.700-an," imbuhnya.


3. Jenis makanan komodo

Hewan berdarah dingin ini merupakan karnivora, yang biasanya memangsa rusa, babi hutan, hingga kerbau liar.

Di Pulau Komodo, mereka dapat berburu sendiri, lantaran banyak hewan-hewan yang hidup di sana.

Uniknya, komodo dapat mengejar mangsa hingga ke pantai. Tak tanggung-tanggung, reptil itu juga memiliki kecepatan lari antara 18 hingga 20 km per jam.

Komodo bisa mengejar rusa dalam waktu sangat cepat. Pada jarak 5 meter dia mampu untuk menangkap mangsa yang diincarnya tersebut.

4. Musim kawin

"Kalau pas musim kawin komodo kebanyakan mereka sembunyi betinanya, terus jantan mencari si betina. Kadang betina sampai ke bukit juga," terang Haryono.

"Menurut penelitian, mereka akan mengeluarkan aroma, biar kecium sama jantannya. Akhirnya jantannya sampai ke betina," lanjutnya lagi.

Pada saat memasuki musim kawin, komodo jantan akan berkelahi terlebih dahulu dengan jantan lainnya. Pejantan yang menang, bisa mendapatkan betina untuk kawin.

Musim kawin komodo berlangsung dari mulai Juni sampai Agustus. Lalu, di bulan September mereka menyimpan telur, dan mengeraminya selama delapan hingga sembilan bulan.

Setelah menetas, anak komodo biasanya akan langsung naik ke atas pohon, karena sang induk kerap kali memangsa anak-anaknya sendiri.

5. Komodo suka berjemur

Haryono menyampaikan, bahwa di pagi hari komodo membutuhkan sinar Matahari untuk berjemur.

Tujuannya adalah agar sistem pencernaannya lancar, dan mencegah makanan membusuk di dalam tubuhnya.

Berjemur juga berpengaruh pada suhu tubuh. Ia mengungkapkan, komodo yang berdarah dingin membutuhkan sinar Matahari untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri.

Selain itu, mereka juga akan memiliki lebih banyak energi. Namun, saat siang hari mereka akan mencari tempat berteduh dan beristirahat di sana.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/29/190100423/mengenal-komodo-hewan-endemik-indonesia-yang-terancam-punah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke