Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kebiasaan Buruk untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Merokok

KOMPAS.com - Merawat kesehatan kulit tidak hanya dengan menggunakan berbagai produk skincare.

Kebiasaan-kebiasaan kecil dalam keseharian pun bisa memengaruhi kondisi kulit.

Oleh sebab itu, di samping menggunakan produk skincare, menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan kunci kulit yang sehat dan cantik.

Kebiasaan buruk untuk kesehatan kulit

Dilansir dari WebMD, berikut adalah 5 kebiasaan buruk untuk kesehatan kulit yang sebaiknya dihindari:

1. Tidak mencuci muka sebelum tidur

Dorongan untuk melewatkan rangkaian skincare malam benar-benar dapat dimengerti, terutama setelah hari yang panjang.

Meski kulit wajah masih tampak bersih, ini bukan alasan untuk tidak mencuci muka sebelum tidur.

“Kotoran, minyak, dan polusi menumpuk dan menyebabkan peradangan dan jerawat,” kata Joshua Zeichner, MD, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City.

Gunakan pembersih lembut dengan pelembab seperti gliserin atau minyak nabati untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.

Jika terpaksa tidak menggunakan sabun pembersih wajah, pembersihan dengan lap wajah juga cukup menolong dalam keadaan darurat.

2. Merokok

Nikotin mengurangi aliran darah ke kulit, yang berarti kulit tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

Selain itu, bahan kimia dalam tembakau merusak protein kolagen dan elastin yang memberikan struktur kulit, kata dokter kulit Yoon-Soo Cindy Bae, MD, dari Pusat Laser dan Bedah Kulit New York. “Kulit perokok cenderung tipis, kusam, dan lebih keriput," katanya.

Bertahun-tahun mengerutkan bibir untuk menahan rokok atau menyipitkan mata untuk menghindari asap dapat memperdalam garis di wajah dan menyebabkan lebih banyak kerutan di area tersebut.

Sementara antioksidan seperti vitamin A dan C dapat meringankan beberapa masalah kulit, satu-satunya perbaikan yang pasti adalah benar-benar berhenti merokok.

3. Tidak menggunakan tabir surya

Sinar matahari memang baik untuk kulit, tetapi juga memiliki sinar ultraviolet (UV) yang merusak. “Sinar UV menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit,” kata Zeichner.

Bahkan, matahari dapat merusak kulit saat cuaca dingin atau berawan.

SPF spektrum luas dapat memblokir sinar UVA dan UVB sehingga membuat kulit terlindungi sepenuhnya. 

Carilah tabir surya dengan minimal SPF 30, dan jika sedang berada di luar ruangan, gunakan kembali tabir surya setiap dua jam.

4. Makan banyak gula dan kurang konsumsi buah dan sayuran

Beberapa penelitian menemukan bahwa makanan tinggi gula dapat mempercepat proses penuaan. 

Ini berlaku untuk makanan manis, seperti lolipop dan es krim, serta pati dalam karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta. 

Makanan yang ramah kulit harus fokus pada sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Penelitian menunjukkan, buah-buahan dan sayuran segar dapat membantu mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan penuaan kulit. 

5. Terlalu panik dengan jerawat

Ketika memiliki jerawat yang muncul di wajah, tentu ada keinginan untuk menghilangkannya secepatnya. 

Memencetnya bukanlah solusi karena dapat menyebabkan bekas luka dan infeksi.

Benzoil peroksida dan asam salisilat adalah dua perawatan jerawat yang paling umum dan cukup efektif.

Namun, perlu diingat bahwa produk yang berbeda memiliki jumlah bahan yang berbeda.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa 2,5% benzoil peroksida sama efektifnya dengan kekuatan 5% atau 10%,” katanya.

Konsentrasi obat yang tinggi justru akan menyebabkan iritasi, terutama jika kulit sensitif. 

Zeichner merekomendasikan penggunaan produk benzoil peroksida 2,5% dan asam salisilat 2%.

Konsentrasi tersebut cukup lembut untuk kebanyakan orang, tetapi jika kulit terasa terbakar, turunkan ke konsentrasi yang lebih rendah.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/17/210924723/5-kebiasaan-buruk-untuk-kesehatan-kulit-salah-satunya-merokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke