Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Cara Tetap Sehat dan Mencegah Paparan Covid-19 Selama Ibadah Haji 2022

Dengan begitu, selain menjaga kesehatan diri di tengah perubahan cuaca, kondisi alam, aktivitas yang padat, jemaah haji pada tahun 2022 ini diharapkan juga bisa menjaga diri dan mencegah potensi tertularnya infeksi Covid-19.

Berikut beberapa cara mencegah tertular Covid-19 dan tetap sehat bagi jemaah haji 2022.

1. Kenakan masker

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengingatkan, salah satu hal yang wajib dilakukan jemaah haji untuk tetap sehat dan mencegah tertular virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19, yakni mengenakan masker saat berada di tempat ramai.

Saat menjalankan ibadah haji, pada umumnya tempat tersebut akan ramai dengan banyak orang dari berbagai negara di dunia, tidak hanya dari Indonesia, atau keluarga Anda saja.

Oleh karena itu, memakai masker dengan baik dan benar, serta memilih masker yang berkualitas baik juga perlu dilakukan untuk tetap sehat sampai kembali ke tanah air nantinya.

“Hindari memakai masker yang sudah rusak atau kotor,” kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

2. Pakai barang pribadi sendiri

Tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan oleh jemaah untuk mencegah Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya adalah menggunakan atau memakai barang pribadi sendiri.

“Hindari berbagi alat kebersihan pribadi,” tegasnya.

Beberapa contoh alat kebersihan pribadi yang harusnya dipakai diri sendiri dan tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain yakni sendok, piring, sikat gigi, handuk, peralatan sholat sendiri, dan lain sebagainya.

3. Rutin cuci tangan

Tips berikutnya dari Dicky yaitu, jemaah haji sebaiknya tetap disiplin protokol kesehatan, seperti rutin mencuci tangan pakai air yang mengalir dan sabun.

“Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau pembersih tangan disinfektan (hand sanitizer),” jelasnya.

Upayakan Anda sering mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah aktivitas tertentu, seperti sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah mengobati luka, setelah menggunakan toilet dan setelah membuang ingus, batuk atau bersin.

Rutin mencuci tangan perlu dilakukan, karena untuk menghilangkan kuman dan mengurangi penyebaran penyakit.

“Tipsnya, bisa menyimpan botol kecil pembersih atau hand sanitizer atau toilet antiseptik selama haji adalah ide yang baik, karena kamar kecil mungkin tidak selalu tersedia,” ujarnya.


4. Hindari menyentuh 3 titik wajah

Selain rutin mencuci tangan, Dicky mengingatkan agar Anda juga mulai saat ini menghindari kebiasaan menyentuh 3 titik atau 3 organ tubuh di wajah Anda, yakni mulut, mata, dan hidung.

“Dalam semua keadaan, jauhkan tangan Anda dari tiga titik utama di tubuh Anda, mata, hidung, dan mulut Anda. Ini semua adalah rute mudah infeksi dapat mencapai tubuh Anda,” kata dia.

5. Vaksinasi

Seperti yang diketahui, salah satu upaya untuk dapat menjaga kesehatan atau imunitas diri dari serangan Covid-19 yang masih ada sampai saat ini, yaitu melakukan vaksinasi dosis lengkap ditambah dengan dosis 3 atau booster.

Selain itu, penting juga bagi jamaah untuk mendapatkan vaksin meningitis, seperti yang disyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi.

6. Pakai pisau steril

Untuk jamaah yang melakukan ibadah haji biasanya akan diwajibkan mencukur rambut kepala harus memastikan apakah alat atau pisau cukur yang digunakan sudah cukup steril.

“Saat mencukur, hindari penggunaan pisau cukur yang tidak bersih atau berulang atau bersama,” kata dia.

Oleh karena itu, gunakanlah pisau cukur sekali pakai di pusat yang ditunjuk secara resmi, atau menggunakan pisau sekali pakai sendiri.

7. Hindari kepadatan

Tips selanjutnya yaitu menghindari kepadatan selama melaksanakan ibadah haji.

“Upayakan untuk menghindari daerah yang paling padat selama haji dan, jika ada pilihan, lakukan ritual ibadah pada jam-jam non-puncak,” tambahnya.

Disampaikan Dicky, Masjidil Haram biasanya akan penuh sesak saat waktu shalat dan mencapai puncaknya saat tawaf ifadah atau hari pertama lontar jumrah.

Dalam kondisi ini pun, jamaah haji perlu selalu dalam rombongan dan mengikuti anjuran waktu yang tepat.

8. Cegah sunstroke

Dicky menyarankan, jemaah haji asal Indonesia menghindari sinar matahari langsung selama berjam-jam, serta kenakan tabir surya dan payung.

Jika memungkinkan, lakukan ibadah di tempat teduh. Beberapa ritual juga dapat dilakukan pada malam hari untuk menghindari panas di siang hari.

Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti menggigil, sakit kepala, pusing, dan mual, segera pindahlah ke tempat yang sejuk, segera minum, basahi kepala dan cari bantuan medis.

“Ingat, jangan terlalu memaksakan diri. Atur langkah Anda dan istirahatlah di tempat teduh saat dibutuhkan,” sarannya.

9. Minimalisir kontak

Meski cukup sulit, kata Dicky, terutama antar jemaah wanita biasanya, usahakan menghindari ciuman di pipi, berpelukan, atau berjabat tangan saat menyapa orang lain.

Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan infeksi.

10. Makanan gizi seimbang dan bersih

Gejala umum yang sering dialami jemaah haji adalah diare, seringkali disebabkan oleh keracunan makanan, makanan yang mungkin kurang matang atau dimasak dengan benar, tetapi disimpan di luar selama berjam-jam dalam kondisi yang tidak aman.

Untuk itu, Anda perlu memastikan kebersihan makanan dan tempat makan seperti sendok ataupun piring, serta cuci buah sebelum dikonsumsi.

“Tipsnya, makan makanan yang disajikan panas atau buah yang telah Anda kupas sendiri,” kata dia.

Jika Anda merasa rasa masakan berubah, beraroma tidak sedap, tekstur dan warna berubah, atau makanan telah disimpan selama lebih dari dua jam atau lebih, dan Anda ragu memakannya, sebaiknya jangan dimakan.

11. Cukup minum

Selain harus memenuhi kebutuhan makanan gizi seimbang dan bersih, upayakan untuk minum air putih atau zam-zam yang cukup.

Cuaca panas dan aktivitas fisik yang dilakukan selama beribadah haji bisa meningkatkan kebutuhan akan air dalam tubuh.

Oleh sebab itu, jemaah haji harus mengonsumsi minimal 8-10 gelar air per hari, dan biasakan minum air dari minuman yang disegel atau diketahui kebersihannya, serta gunakan gelas sendiri atau gelas bersih.

Anda juga bisa meningkatkan jumlah carian dalam makanan seperti sayuran dan jus.

12. Kenakan sandal

Suhu panas membuat lantai dan tanah menjadi sangat panas. Maka, penting sekali bagi Anda untuk mengenakan sandal saat beraktivitas kecuali di dalam masjid.

“Rutin cuci kaki. Jaga kebersihan kaki dan kelembabannya,” ujarnya.

13. Tips saat di keramaian

Seperti yang kita ketahui, para ahli selalu mengingatkan untuk menghindari keramaian agar tidak tertular dari penyakit Covid-19. Akan tetapi, saat melaksanakan ibadah haji, mungkin akan cukup sulit menghindari keramaian di sana.

Untuk itu, Dicky memberikan tips yang bisa digunakan oleh para jemaah saat melaksanakan ibadah haji dan berada di keramaian di sana. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, perhatikan rombongan. Menurut Dicky, jemaah haji sering mengalami bingung lokasi. Maka dari itu, selalu dalam rombongan atau kelompok dan menandai lokasi akan membantu.

Area antara hajar aswad dan pintu ka’bah, disebut multazam merupakan tempat yang musyazab untuk berdoa.

Namun, jemaah haji perlu berhati-hati ketika akan mencium hajar aswad dan berdoa di multazam.

“Upayakan berkelompok dan bawa barang seperlunya dengan pengaman,” kata dia.

Kedua, saat lontar jumrah. Saat melaksanakan lontar jumrah, disarankan kepada jemaah haji, agar tetap dalam rombongan dan hindari kepadatan.

“Bawa bekal makanan minuman seperlunya, dan selalu melihat situasi sekeliling, agar tidak terkena lemparan batu,” ujarnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/13/173221523/13-cara-tetap-sehat-dan-mencegah-paparan-covid-19-selama-ibadah-haji-2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke