Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makanan dan Minuman Manis Bisa Picu Diabetes, Berapa Takaran Gula yang Disarankan?

KOMPAS.com - Gula memang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, yang membantunya tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Eka Hospital BSD dr Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH, menyampaikan bahwa konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan justru bisa menyebabkan diabetes melitus.

Diabetes sendiri merupakan salah satu sindrom metabolik, yang berpotensi memberikan dampak berbahaya bagi tubuh. Penyakit ini disebabkan karena berbagai faktor di antaranya:

"Saat ini banyak generasi muda yang terjebak dalam lingkungan yang 'manis', entah itu konsumsi gulanya terlalu berlebih, atau memang ketersediaan makanan di sekitar kita yang over gula," papar Rudy dalam webinar, Selasa (7/6/2022).

"Itu menjadi bagian dari kehidupan mereka yang seharusnya bisa kita lakukan pencegahan supaya tidak terjadi," lanjut dia. 

Ia menekankan, penyakit diabetes sangat terkait dengan pola hidup, aktivitas fisik, hingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Konsumsi makanan dan minuman manis sebenarnya tidak akan langsung menyebabkan diabetes. Akan tetapi, jika berlangsung terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama bukan tidak mungkin penyakit ini bisa muncul.

"Diabetes kan karena masalah kadar insulin yang terganggu. Kadar itu bisa beda-beda setiap orang. Jadi intinya proses ini enggak bisa cepat, enggak bisa tiba-tiba seminggu diabetes. Dua minggu kena sindrom metabolik enggak bisa seperti itu," ujarnya.

Dijelaskannya, konsumsi makanan dan minuman manis yang sangat berlebihan, setidaknya akan memicu diabetes dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Sayangnya, diabetes adalah penyakit yang tidak memiliki gejala di awal perkembangannya. Sehingga, kebanyakan orang dengan diabetes yang datang ke dokter sudah memiliki komplikasi penyakit lain.

Lantas, berapa takaran gula yang disarankan dalam satu hari untuk mencegah diabetes?

Berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada batasan penggunaan gula pasir bagi pasien diabetes dan orang yang sehat.

Dokter Rudy membeberkan, bahwa batas asupan gula bagi penderita diabetes ialah sebanyak 25 gr per hari.

Sedangkan, bagi mereka yang sehat dapat mengonsumsi gula hingga 50 gram atau 4 sendok makan sehari.

"Jadi misalkan, udah bikin kopi satu hari ini katakanlah satu sendok teh pagi ini, kemudian siang tambah lagi. Maksimal sebenarnya kalau dalam hitungan kasar 2 sampai 4 sendok makan (gula per hari)," tuturnya.

Tak hanya itu, Anda juga perlu memperhatikan asupan garam dan lemak dalam satu hari. Adapun batasan lemak 67 gram atau 5 sendok makan, garam 1 sendok teh atau sekitar 5 gram.

Diakuinya untuk menakar gula, garam, dan lemak makanan cukup sulit. Oleh karena itu, Anda disarankan menghindari makanan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.

"Kalaupun ada mungkin jumlahnya dibatasi, yang harusnya satu porsi cukup satu dua sendok (gula). Termasuk juga sesuatu yang alami belum tentu sehat, kalau kebanyakan minum air tebu ya (berisiko) diabetes juga di kemudian hari," kata Rudy.

Di samping itu, dia juga menganjurkan untuk makan sesuai dengan konsep isi piringku. Konsep ini mengacu pada porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yakni terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat kompleks dan protein.

Kampanye isi piringku turut menekankan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari.

"Sayur dan buah kalau bisa setengah porsi, seperempatnya karbohidrat kompleks, seperempat sisanya protein dan lemak yang tidak jenuh," pungkas Rudy.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/08/130500423/makanan-dan-minuman-manis-bisa-picu-diabetes-berapa-takaran-gula-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke