Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Seseorang Dikatakan Hipertensi? Kenali Gejalanya

Seseorang dikatakan hipertensi apabila memiliki tekanan darah melebihi 140/90 mmHg atau tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu berbeda.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Erwinanto, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC menjelaskan, pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan duduk bersandar (rileks) dan kaki menapak tanah.

Apabila hasil pengukuran kurang dari angka tersebut atau dalam ambang normal (kurang dari 120/80 mmHg), seseorang tetap harus mencegah, agar tidak menderita hipertensi dengan melakukan gaya hidup sehat.

“Hipertensi meningkatkan risiko penyakit stroke, ginjal, dan jantung,” ujar Erwinanto dalam Virtual Press Conference World Hypertension Day 2022, Selasa (17/5/2022).

Apa saja gejala hipertensi?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi sekaligus Sekretaris Jenderal InaSH (Indonesian Society of Hypertension) dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH- menegaskan, hipertensi pada awalnya tidak bergejala atau jarang bergejala.

“Hipertensi sering diabaikan karena memang (awalnya) tidak ada gejalanya,” papar dia.

Biasanya, lanjut Djoko, gejala akan muncul apabila hipertensi telah merusak organ lain atau dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD).

Untuk itu, penting untuk melakukan pengecekan atau mengukur tekanan darah tinggi mandiri secara berkala.

Lebih lanjut, tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala, sehingga hipertensi sering dijuluki sebagai pembunuh diam-diam (silent killer).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuliskan, keluhan-keluhan pada penderita hipertensi yaitu:

1. Sakit kepala

2. Merasa gelisah

3. Jantung berdebar-debar

4. Pusing

5. Penglihatan kabur

6. Rasa sakit di dada

7. Mudah lelah

Sebagai tambahan informasi, beberapa faktor risiko hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik, kebiasaan merokok, obesitas, kelebihan garam, lemak jenuh, kebiasaan minum akohol, stres, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan estrogen.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/17/173000123/kapan-seseorang-dikatakan-hipertensi-kenali-gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke