Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengonsumsi Singkong agar Gizinya Tak Hilang

KOMPAS.com - Singkong menjadi salah satu sumber karbohidrat selain nasi yang kaya gizi. Namun selama ini, nampaknya masyarakat lebih banyak mengonsumsi singkong dalam bentuk tepung daripada bentuk aslinya.

Padahal menurut Fransiska Rungkat, Guru Besar Ilmu Pangan IPB University, mengonsumsi tepung tapioka saja dapat memicu penyakit degeneratif atau Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, jantung, hingga alsheimer.

Dikutip dari laman resmi IPB University, Minggu (8/5/2022) Fransiska menyebut pengolahan singkong yang melalui proses pemurnian dapat menganggu kesehatan. Misalnya saja pengolahan produk seperti tepung tapioka, yang akhirnya membuat singkong kehilangan gizi dan hanya menyisakan karbohidrat saja.

"Konsumsi pangan murni yang sudah tak mengandung serat dan komponen bioaktif seperti tepung-tepang yang sudah dimurnikan itu sangat berhubungan dengan penyakit degeneratif atau penyakit modern yang ada sekarang ini," katanya.

Sementara singkong seharusnya dapat mengatasi problem terkait dengan kesehatan dan juga ketahanan pangan.

Fransiska menjelaskan, bahwa proses pengolahan singkong dalam produksi tapioka melalui tahap pemerasan, pengendapan, dan penyaringan. Pada tahap pemerasan ini terjadi pemisahan pati dari komponen singkong lainnya.

Proses itu pada akhirnya membuat serat, senyawa, bioaktif, vitamin dan mineral sebagian terbuang, sebagian tertinggal pada onggok dan hanya menghasilkan produk yang tidak utuh nilai gizinya.

Ia pun meminta masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan makanan, agar tak menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari.

“Masyarakat harus memahami prinsip penting dari makanan sehat," kata Fransiska.

Ia pun memaparkan setidaknya ada beberapa kriteria dari makanan yang sehat, seperti memasukan unsur nabati dalam porsi makanan, dikonsumsi dalam bentuk utuh atau tak mengalami banyak proses pengolahan yang menghilangkan komposisi gizinya.


Lalu berikutnya adalah alami, artinya sedapat mungkin tidak menggunakan bahan-bahan sintetik serta harus bervariasi. Sehingga, memasukkan jenis umbi-umbian pun bisa menjadi alternatif menú makanan.

Lebih lanjut, ia juga berpendapat dengan mengganti konsumsi nasi dengan singkong sebanyak 20 persen dapat menurunkan angka ketergantungan terhadap beras dan mengatasi ketahanan pangan.

Apalagi singkong kaya akan vitamin, mineral serta serat larut yang mengandung beta glucan dan memiliki aktivitas antikanker yang tinggi.

IPB sendiri telah melakukan beberapa inovasi dari singkong, seperti misalnya adalah Cassava Chunck, singkong rebus steril siap saji dan dapat menjadi pangan alternatif pengganti nasi.

Selain itu, ada juga Cassava Fries, singkong goreng siap saja yang dibuat seperti french fries.

"Dengan adanya produk seperti itu, harapannya akan makin banyak lagi produk serupa di pasaran dan tentu saja bisa sebagai alternatif nasi," papar Fransiska.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/09/090300623/cara-mengonsumsi-singkong-agar-gizinya-tak-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke