Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Batuk, Apakah Tanda Bronkitis?

Hal ini juga dialami oleh seorang follower Kompas.com dengan akun @desihermawan_, yang mengalami batuk datang dan pergi. Berikut pertanyaan lengkapnya:

"Halo Prof! Kalau sering batuk-batuk tapi kumat-kumatan, seperti saat lagi stres dan di udara dingin (AC mobil). Pokoknya gampang batuk. Sudah minum obat batuk biasa, tetap tidak mempan. Apa bisa jadi bronkitis ya Dok?"

Pertanyaan ini dijawab langsung oleh dr. Ademalla Kirana Nungtjik, Sp.P, Dokter Spesialis Paru & Pernapasan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

Halo Ibu Desi Hermawan, terima kasih atas pertanyaannya, ya.

Batuk berulang yang muncul saat stres dan ketika berada di ruangan dingin atau ruangan ber-AC erat kaitannya dengan asma varian batuk atau dikenal dengan istilah cough variant asthma (CVA).

Asma varian batuk, merupakan salah satu subtipe asma, di mana gejala yang muncul hanya batuk saja tanpa disertai mengi atau sesak napas.

Berbeda dengan bronkitis, istilah umum untuk peradangan pada bronkus (saluran napas bawah menuju paru kanan dan kiri). Bronkitis disebabkan oleh infeksi virus sebagian kecil oleh bakteri atau karena kebiasaan merokok.

Pada asma varian batuk umumnya penderita memiliki riwayat alergi, suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap suatu zat yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi.

Ada dua faktor penyebab alergi pernapasan yaitu:

- faktor genetik (keturunan) berupa riwayat alergi yang diwariskan dalam keluarga

- faktor lingkungan, seseorang yang tidak ada kaitan dengan alergi dalam keluarga tetapi terus-menerus terpapar dengan alergen di lingkungan dapat menjadi pencetus timbulnya alergi pernapasan. Faktor lingkungan terbagi dua menjadi:

o faktor non-alergen (keadaan emosional, paparan asap rokok)
o faktor alergen (bahan yang memicu alergi)

Dalam keadaan stres, seseorang mengalami kecemasan berlebihan dan berpengaruh pada fluktuasi hormon yang dapat memicu timbulnya peradangan pada saluran napas.

Mekanisme yang mendasari asma varian batuk adalah iritasi atau peradangan saluran napas yang menyebabkan peningkatan sensitivitas dan reaktivitas jalan napas terhadap berbagai rangsangan.

Dalam beberapa kasus asma varian batuk dapat berkembang menjadi asma klasik dengan gejala umum sesak napas, mengi, dan batuk.

Karena alergi tidak dapat disembuhkan, dengan perawatan yang tepat asma varian batuk dapat dicegah dan dapat dihindari sehingga tidak kambuh.

Tentunya dengan mengontrol lingkungan yang menjadi faktor pencetus, menghindari kontak udara dingin, tungau debu rumah, serpihan kulit kucing, anjing, paparan asap rokok, hindari kelelahan, mengelola stres, mengontrol berat badan dan rutin berolah raga ya, Bu.

Beberapa terapi dapat diberikan untuk meringankan gejala dan mencegah berkembangnya asma varian batuk menjadi asma klasik, di antaranya adalah obat hirup atau inhaler yang disemprot ke mulut yang mengandung steroid sebagai anti peradangan, obat golongan bronkodilator dan obat anti-leukotrien.

Demikian penjelasan saya, semoga membantu ya, Bu, yang terpenting hindari faktor pencetus. Apabila keluhan menetap setelah menghindari faktor pencetus, ada baiknya berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis paru dan pernapasan ya, Bu.

Terima kasih.

Narasumber:
dr. Ademalla Kirana Nungtjik, Sp.P
Dokter Spesialis Paru & Pernapasan
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Ajukan pertanyaan Anda di laman ini: Form Konsultasi Halo Prof

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/27/160300823/sering-batuk-apakah-tanda-bronkitis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke