Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imunisasi Dasar Lengkap Anak Tertinggal, Bagaimana Imunisasi Lanjutannya?

KOMPAS.com - Pemberian imunisasi dasar lengkap anak adalah salah satu cara untuk melindungi mereka dari ancaman penyakit menular, terutama selama masa tumbuh kembangnya.

Sayangnya, pemberian imunisasi yang terlambat maupun tidak lengkap masih menjadi hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan pada anak-anak.

Meski begitu, orangtua masih bisa melanjutkan imunisasi anak yang terlambat atau belum pernah sama sekali diberikan.

Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia 2022.

Menurutnya, imunisasi dasar lengkap bisa dilanjutkan, jika terlewat dari jadwal yang seharusnya. Oleh sebab itu, apabila ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya atau imunisasi tertunda, harus secepatnya diberikan atau dikejar.

Misalnya seorang bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap sampai usia 3 bulan, namun imunisasinya terhenti selama 9 bulan karena pandemi Covid-19. Maka, imunisasi dasar lengkap dapat dilakukan kembali, ketika usia bayi 13 bulan.

"Dia akan mendapatkan vaksin tetravalen seperti vaksin polio tetes, vaksin polio suntik dan MR. Jadi dia akan mendapat suntikan, dan satu (vaksin) tetes, tidak ada masalah," ungkap Hartono, Senin (18/4/2022).

Apabila imunisasi dasar lengkap anak tertinggal, maka pemberian imunisasi kejar, lanjut dia, bisa diselang-seling dengan dilanjutkan kembali dua pekan setelah penyuntikan vaksin pertama.

Selain itu, vaksin juga bisa diberikan sekaligus jika orangtua menghendaki dan kondisi bayi sehat untuk divaksin.

"Itu (imunisasi dasar lengkap) kita bisa memberikan sekaligus dengan vaksin. Artinya, orangtua perlu segera melengkapi vaksinasi anak," imbuhnya.

Prof Hartono menekankan pentingnya imunisasi dasar, lantaran jika tidak lengkapi imunisasinya, maka anak berisiko terinfeksi atau terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

"Imunisasi merupakan hal yang dicanangkan oleh WHO, sudah dilaksanakan pada 192 negara, jadi perlu diberikan imunisasi sebagai hak anak. Dan semua vaksin yang disiapkan oleh Kemenkes adalah gratis," kata Hartono.

Dia pun mengajak serta mengimbau agar para orangtua memeriksa kelengkapan imunisasi dasar, dengan melihat kartu imunisasi anak (KIA).

Dengan demikian, bila ada jadwal imunisasi yang kurang bisa segera dilengkapi di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti posyandu, bidan, ataupun puskesmas.

Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Prima Yosephine MKM, mengatakan bahwa pemerintah akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

"Strategi khusus sesuai sasaran imunisasi dilakukan pemerintah untuk meningkatkan cakupan imunisasi pada balita, baduta (bayi di bawah dua tahun), dan anak usia sekolah," ucapnya.

Dokter Prima berkata, akan ada tiga strategi pada program BIAN yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang, antara lain:

  • Melaksanakan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi balita yang belum atau terlambat diimunisasi sesuai dengan jadwalnya. Imunisasi kejar ini mencakup vaksin polio, jenis oral polio vaccine (OPV), vaksin tetes, inactivated polio vaccine (IPV) atau vaksin suntik.
  • Melakukan imunisasi tambahan campak rubela, dengan tujuan memberikan dosis tambahan tanpa memandang status imunisasi anak.
  • Melaksanakan perluasan dan introduksi vaksin baru yang bertujuan menambah kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Daftar imunisasi dasar lengkap anak

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (16/4/2022) Kemenkes telah membagi daftar imunisasi dasar lengkap anak berdasarkan usianya, untuk mencegah PD3I, berikut rinciannya.

Imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia nol sampai 11 bulan

  • Imunisasi HB0 1 dosis, di usia bayi kurang 24 jam
  • Imunisasi BCG 1 dosis, di usia bayi 1 bulan
  • Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dosis, di usia bayi 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan
  • Imunisasi polio tetes (OPV) 4 dosis, di usia bayi 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
  • Imunisasi campak rubela 1 dosis, diberikan saat bayi usia 9 bulan

Imunisasi lanjutan baduta pada anak usia 18 hingga 24 bulan

  • Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, diberikan pada bayi usia 18 bulan
  • Imunisasi campak rubela 1 dosis, diberikan pada bayi usia 18 bulan

Imunisasi lanjutan anak Sekolah Dasar/sederajat

Imunisasi lanjutan anak Sekolah Dasar atau sederajat ini biasanya diberikan pada program tahunan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

Imunisasi anak yang diberikan adalah campak rubela dan DT pada anak kelas 1, Td pada anak kelas 2 dan 5. Kemudian, ada pula vaksin HPV untuk siswi sekolah usia 9 sampai 18 tahun.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/21/083100423/imunisasi-dasar-lengkap-anak-tertinggal-bagaimana-imunisasi-lanjutannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke