Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Sumber Informasi, Langit Malam Terancam Polusi Satelit

KOMPAS.com - Langit malah telah menjadi sumber informasi dan keajaiban bagi umat manusia.

Namun kini, langit malam terancam oleh polusi yang berasal dari satelit buatan manusia. Polusi satelit itu dapat mengubah pandangan kita tentang langit malam.

Samantha Lawler, asisten profesor astronomi di University of Regina di Kanada telah melakukan pengamatan dari peternakan di Saskatchewan, Kanada.

Dan ia menyebut hanya butuh waktu beberapa menit dengan mata telanjang, untuk melihat satelit pertama yang melesat melintasi langit. Kondisi itu bahkan akan menjadi jauh lebih buruk.

Mengutip CNN, Rabu (6/4/2022) dalam makalah yang diterbitkan Lawler beserta dua astronom Kanada lain di The Astronomical Journal pada bulan Desember, ia menyebut jumlah satelit bakal terus bertambah.

Menurutnya, dalam waktu kurang dari satu dekade, 1 dari setiap 15 titik cahaya di langit malam akan benar-benar menjadi satelit yang bergerak.

"Hanya ada sekitar 4000 bintang yang bisa Anda lihat dengan mata telanjang dan jika 200 di antaranya bergerak, itu sangat berbeda dari langit yang bisa kita lihat sekarang," ungkap Lawler.

Satelit bahkan lebih menganggu jika dilihat melalui teleskop. Satelit sudah mencemari gambar kosmos yang ditangkap oleh observatorium di seluruh dunia.

"Sepertinya kita akan melalui transisi ini, mirip dengan ketika mobil pertama berada di jalan. Anda akan berlari keluar untuk melihatnya. Tapi itu berbeda saat Anda tinggal di sebelah jalan bebas hambatan penuh dengan mobil. Itu semacam transisi yang kita alami dengan satelit di langit malam sekarang," jelas Lawler.

Satelit di langit

Puluhan ribu satelit kecil hanya berada sekitar 483 kilometer di atas Bumi. Satelit buatan ini diluncurkan oleh perusahaan swasta untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi.

SpaceX milik Elon Musk menjadi perusahaan swasta yang bertanggung jawab atas sekitar sepertiga dari semua satelit aktif di orbit. Lebih banyak dari perusahaan manapun.

SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit dengan rencana untuk meluncurkan setidaknya 42.000 lebih untuk konstelasi mega yang disebut Starlink.


Meski menjadi masalah bagi astronom, satelit di sisi lain juga menyediakan akses internet yang sangat dibutuhkan untuk orang-orang di pedesaan atau bagian dunia yang dilanda perang.

Seperti yang terjadi di Ukraina. Insinyur dan astronom amatir Ukraina, Oleg Kutkov adalah salah satu orang yang memanfaatkan teknologi ketika ia terjebak dalam situasi perang.

Ia menggunakan internet melalui Starlink dan bisa mendapatkan semua informasi dari sana.

"Dalam situasi saat ini (perang), ketika kita benar-benar membutuhkan konektivitas internet, itu (satelit) menjadi lebih penting," ungkap Kutkov.

Meski begitu, NASA khawatir bila satelit-satelit tersebut dapat menganggu astronom ketika melakukan pengamatan.

NASA memperkirakan, bahwa akan ada satelit dalam setiap gambar survei asteroid yang dapat memiliki efek merugikan dalam mendeteksi dan mengarahkan dampak yang berpotensi menimbulkan bencana.

"Menemukan asteroid jauh sebelum mereka menabrak Bumi sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies kita. Itu mengapa menjaga langit malam menjadi hal yang krusial," kata Lawler.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/07/193000423/jadi-sumber-informasi-langit-malam-terancam-polusi-satelit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke