Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Kanker Anak Sedunia 2022: Kenali Penyebab hingga Gejala Kanker pada Anak

KOMPAS.com - Hari ini masyarakat diseluruh dunia memperingati Hari Kanker Anak Sedunia 2022. Tema Hari Kanker Anak Sedunia tahun ini yaitu 'Kelangsungan Hidup yang Lebih Baik' dan dapat dicapai dengan tagar #throughyourhands.

Hari Kanker Anak Sedunia kerap diperingati pada tanggal 15 Februari di setiap tahunnya. Tujuan dari ditetapkannya hari tersebut adalah untuk menyoroti bahaya, maupun dampak penyakit terhadap anak-anak.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Senin (15/2/2016) lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan, sudah dalam keadaan stadium lanjut.

Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai kanker. Padahal, jika kanker dideteksi secara dini anak-anak penderita kanker bisa segera mendapatkan pengobatan dan terapi yang sesuai.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskesdas), prevalensi atau angka kejadian kanker anak di Indonesia mulai dari usia nol sampai 14 tahun sebanyak 16.291 kasus.

Sementara, Pan American Health Organization (PAHO) menyebutkan setidaknya 280.000 anak usia nol sampai 19 tahun di dunia didiagnosis menderita kanker setiap tahunnya.

Dalam peringatan Hari Kanker Anak Sedunia ini, menegaskan bahwa kanker pada anak berbeda dengan orang dewasa yang dapat disebabkan karena beberapa faktor termasuk gaya hidup tidak sehat, lingkungan, dan lain sebagainya.

Seperti dilansir dari National Cancer Institute, Selasa (15/2/2022) penyebab sebagian besar kanker pada anak masih belum diketahui. Namun, sebanyak 5 persen dari seluruh kanker pada anak-anak disebabkan oleh mutasi genetik yang dapat diturunkan dari orangtua.

Oleh karena itu, peringatan Hari Kanker Anak Sedunia 2022 dapat menjadi momen bagi para orangtua untuk lebih mengenal kanker pada anak.

Kemenkes membeberkan terdapat enam jenis kanker yang banyak menyerang anak-anak, antara lain leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring.

Kendati kanker pada anak lebih sulit diketahui karena mereka belum mampu untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya, Anda bisa mengenali tanda dan gejala kanker. Sehingga dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin, serta meningkatan peluang kesembuhan pada anak.

Jenis kanker pada anak

1. Leukemia

Leukemia adalah kanker di mana sel darah putih abnormal diproduksi di sumsum tulang. Sel-sel itu akan tumbuh di luar kendali, dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Berdasarkan data Kemenkes, leukimia merupakan kanker tertinggi pada anak, yang mana angka kejadiannya 2,8 per 100.000 anak. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memahami dan mengenali gejala kanker pada anak.

Gejala leukemia pada anak di antaranya:

  • Wajah tampak pucat
  • Anak merasa lemah
  • Anak rewel
  • Menurunnya nafsu makan
  • Demam tanpa sebab yang jelas
  • Pembengkakan di hati, limpa, dan kelenjar getah bening
  • Mengalami kejang hingga penurunan kesadaran
  • Pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan
  • Nyeri tulang, sering kali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan, dan lebih nyaman digendong
  • Pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras

2. Retinoblastoma

Kanker yang kerap menyerang anak-anak selanjutnya adalah retinoblastoma, yang merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun.

Dilaporkan American Childhood Cancer Organization, retinoblastoma bisa terjadi pada satu mata (unilateral) atau pada kedua mata (bilateral). Kanker pada anak ini juga biasanya hanya terbatas pada mata dan belum menyebar ke jaringan lainnya.

Gejala retinoblastoma pada anak berupa:

3. Osteosarkoma

Osteosarkoma atau kanker tulang adalah keganasan yang timbul di tulang. Tumor pada tulang biasanya terjadi pada remaja dan dewasa muda. Sebagian besar tumor ini berkembang di ujung tulang panjang yang membentuk lutut.

Adapun gejala kanker osteosarkoma termasuk:

  • Nyeri tulang saat malam hari atau setelah beraktivitas
  • Pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang
  • Patah tulang setelah aktivitas rutin
  • Gerakan tulang terbatas
  • Nyeri menetap di punggung
  • Demam
  • Mudah lelah
  • Penurunan berat badan
  • Wajah tampak pucat

4. Limfoma maligna

Selanjutnya, limfoma maligna adalah kanker yang berkembang di jaringan getah bening yang bersifat padat.

Getah bening sendiri menghubungkan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan selangkangan dengan limpa, timus, dan bagian dari amandel, lambung, serta usus kecil.

Setelah keganasan dimulai di satu bagian dari sistem getah bening, sering kali sel-sel kanker menyebar ke seluruh sistem sebelum terdeteksi.

Gejala kanker limfoma maligna pada anak yang harus diwaspadai di antaranya:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri
  • Sesak napas
  • Tersumbatnya saluran pencernaan
  • Demam
  • Berkeringat saat malam
  • Lemah dan lesu
  • Berkurangnya nafsu makan hingga terjadi penurunan berat badan

5. Karsinoma nasofaring

Karsinoma nasofaring merupakan kanker pada anak yang disebabkan adanya tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan.

Gejala karsinoma nasofaring pada anak yang bisa muncul meliputi:

6. Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah kanker pada jaringan saraf sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Penyakit ini biasanya dimulai pada usia di bawah 5 tahun, dan sekitar dua pertiga kasus muncul sebelum usia tersebut.

Neuroblastoma dapat muncul saat lahir, namun sering kali baru teridentifikasi ketika anak mulai menunjukkan gejala. Di samping itu, sebagian besar kasus neuroblastoma juga dilaporkan telah menyebar ke luar area awalnya pada saat kanker diagnosis.

Sementara, gejala neuroblastoma pada anak-anak antara lain:

  • Terjadinya pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol
  • Nyeri tulang
  • Perut terasa penuh dan diare
  • Kelopak satu sisi mata menurun
  • Kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher
  • Munculnya gangguan fungsi kandung kemih dan usus

Kemenkes juga mengimbau kepada para orangtua untuk selalu mengecek kesehatan anak secara berkala, hindari anak dari paparan asap rokok, ajak anak untuk beraktivitas, diet sehat dan seimbang, biarkan anak istirahat dengan cukup, dan kelola stres anak.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah anak terkena berbagai jenis kanker yang bisa timbul di usia dewasa.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/15/163000323/hari-kanker-anak-sedunia-2022--kenali-penyebab-hingga-gejala-kanker-pada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke