Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Angka Keterisian RS oleh Pasien Covid-19 Terus Naik, Ahli: Ini Warning yang Harus Diwaspadai

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengimbau pasien muda yang positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan dan tanpa komorbid, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat.

Sementara itu, kelompok lansia atau berisiko tinggi yang positif terinfeksi corona dapat dirawat di rumah sakit.

Namun, angka bed occupancy rate (BOR) di sejumlah wilayah saat ini terus mengalami kenaikan. Apakah perlu waspada?

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Irwandy menjelaskan, berdasarkan data asesmen situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan hingga 7 Februari 2022, rata-rata BOR per minggu di Indonesia telah mencapai 20,54 persen.

“Povinsi DKI Jakarta memiliki presentase tertinggi yakni mencapai 61,53 persen,” ujar Irwandy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Tak bisa dianggap remeh

Irwandy menegaskan, presentase yang telah mencapai 61,3 persen harus menjadi warning atau peringatan.

“Bukan hanya buat provinsi DKI Jakarta namun juga daerah lain,” tutur dia.

Menurut dia, meskipun belum mencapai batas maksimal (85 persen), kecepatan pertumbuhan kasus Omicron patut diwaspadai dan tidak bisa dianggap remeh.

Sebagai pembanding, jelas Irwandy, pada saat varian Delta melanda di tahun 2021, butuh waktu hampir 2 bulan untuk jumlah kasus harian di Indonesia bertambah dari 4 ribuan kasus di 17 Mei 2021, menjadi 30 ribuan kasus harian di 6 Juli 2021.

“Namun saat ini dengan varian Omicron, pertumbuhannya hanya butuh waktu lebih kurang satu minggu, yakni pada 25 Januari 2022 ada 4 ribuan kasus dan tembus 30 ribuan kasus harian pada 4 Februari 2022,” papar Irwandy.

Antisipasi

Ia menjelaskan, kecepatan pertumbuhan kasus harus diantisipasi dengan berbagai cara, termasuk penyiapan kapasitas rumah sakit.

Kapasitas rumah sakit menyangkut sejumlah hal, yaitu:


Kesiapan di luar rumah sakit

Irwandy menegaskan, agar kapasitas rumah sakit tidak cepat terkuras, maka diperlukan peningkatan kapasitas di luar tembok rumah sakit, dengan melakukan penapisan pasien yang akan dirawat di rumah sakit secara ketat dan terukur.

“Untuk mereka yang tanpa gejala dan gejala ringan, isolasi mandiri atau terpusat bisa menjadi opsi,” kata dia.

Selain itu, cakupan vaksinasi juga harus dipercepat dikarenakan manfaatnya yang dapat mengurangi risiko penyakit parah dan meninggal dunia.

“Kita semua harus paham bahwa vaksin tidak bisa menjamin orang tidak akan tertular, namun vaksinasi terbukti dapat membantu mereka yang tertular untuk tidak perlu dirawat di rumah sakit, menjadi parah, dan meninggal,” jelas Irwandy.

Hal penting lainnya, lanjut dia, pemerintah dan masyarakat harus memahami bahwa protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak, menjadi kunci utama untuk menghentikan pandemi sesegera mungkin.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/09/193000323/angka-keterisian-rs-oleh-pasien-covid-19-terus-naik-ahli--ini-warning-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke