Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Salju di Gurun Sahara, Ahli Jelaskan Penyebabnya

KOMPAS.com - Fenomena turunnya salju di Gurun Sahara termasuk kejadian langka. Berdasarkan laporan, kejadian turunnya salju pernah terjadi di gurun ini pada tahun 1979, 2017, 2018 dan 2021 lalu.

Melansir Independent, Kamis (20/1/2022) hujan salju kali ini menyisakan suatu pola yang indah di bukit pasir Gurun Sahara setelah penurunan suhu tajam di bawah nol derajat.

Kepala di Federal Service for Hydrometeorology and Environmental Monitoring Rusia, Roman Vilfand mengungkapkan bahwa perubahan iklim dapat berperan dalam hujan salju Gurun Sahara.

“Situasi seperti itu, termasuk hujan salju di Sahara, musim dingin yang panjang di Amerika Utara, cuaca yang sangat hangat di bagian Eropa Rusia serta hujan berkelanjutan yang memicu banjir di negara-negara Eropa Barat lebih sering terjadi,” terangnya.

Dia menambahkan, cuaca ekstrem yang terus berulang saat ini mungkin disebabkan dari pemanasan global.

"Ini bukan hanya sudut pandang saya, tetapi juga pendapat yang dibagikan oleh anggota panel antar pemerintah terkait perubahan iklim,” sambung Vilfand menanggapi kemungkinan perubahan iklim menjadi penyebab fenomena salju turun di Gurun Sahara.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Meteorologi Inggris yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa turunnya salju di Gurun Sahara adalah kejadian yang tidak biasa.

Namun, bukan hal yang tidak pernah didengar sebelumnya.

Menurutnya, saat ini cukup sulit untuk menentukan peran dari perubahan iklim dalam satu peristiwa cuaca, tetapi bidang keilmuan yang ada mungkin bisa menjelaskan fenomen tersebut.

Sebelumnya, Intergovernmental Panel on Climate Change PBB (IPCC), otoritas dunia untuk ilmu iklim pada 2018 juga mengatakan bahwa mengidentifikasi iklim yang ekstrem di wilayah gurun ini terhambat oleh kurangnya data dan studi ilmiah terkait fenomena salju turun di Gurun Sahara.

IPCC menuturkan kondisi yang terkadang lebih panas, lebih kering, dan pola cuaca yang tak menentu terkait dengan krisis iklim di Afrika membuat suhu dan kelembapan Gurun Sahara cenderung berubah-ubah.

Foto fenomena salju turun di Gurun Sahara yang yang diambil awal bulan Januari lalu oleh fotografer Karim Bouchetata memperlihatkan bahwa salju dan es turun di sekitar wilayah Kota Ain Sefra di barat laut Aljazair.

Menurut catatan, salju di Gurun Sahara pernah terjadi beberapa kali. Fenomena turunnya salju di wilayah tersebut terjadi beberapa kali dalam 40 tahun terakhir.

Ain Sefra berada di Pegunungan Atlas yaitu 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikenal sebagai pintu gerbang menuju gurun.

Wilayah tersebut terletak di Provinsi Naama di Aljazair bagian utara Sahara, dekat dengan perbatasan Maroko.

Di sisi lain jumlah hujan salju di sana sangat bervariasi, mulai dari badai salju yang mengganggu lalu lintas di tahun 1979 hingga hujan salju pada tahun 2018 dan menciptakan lapisan salju setebal 40 cm.

Sebagai informasi, Ain Sefra didirikan pada tahun 1881 sebagai kota garnisun Perancis.

Kota ini memiliki suhu tinggi rata-rata sekitar 37 derajat Celsius di musim panas dan mencapai rekor terendah hingga -10,2 derajat Celsius pada musim dingin.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/21/183200523/fenomena-salju-di-gurun-sahara-ahli-jelaskan-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke