Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Jabodetabek Berpotensi Curah Hujan Tinggi | Virus Corona Kehilangan Kemampuan Menginfeksi ] Siklon Tropis Tiffany

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan potensi curah hujan tinggi untuk wilayah Jabodetabek. Imbauan cuaca ini menjadi salah satu informasi populer Sains sepanjang Kamis (13/1/2022).

Melalui siaran resminya, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai risiko dampak curah hujan tinggi yang akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Berita populer Sains lainnya terkait cuaca, yakni pantauan BMKG terhadap perkembangan siklon tropis Tiffany juga menjadi perhatian masyarakat.

Ada beberapa dampak cuaca yang dapat terjadi dengan munculnya siklon tropis tersebut.

Kabar terbaru tentang studi mengenai virus corona juga menjadi perhatian pembaca.

Studi menyebutkan bahwa virus corona kehilangan 90 persen kemampuan menginfeksi setelah 20 menit di udara.

Berita populer Sains lainnya, yakni terkait potensi penularan varian Omicron di Eropa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 50 persen populasi penduduk Eropa berpotensi tertular Omicron dalam 2 bulan ke depan.

Berita-berita populer Sains sepanjang Kamis (13/1/2022) hingga Jumat (14/1/2022) pagi ini telah dirangkum sebagai berikut.

Jabodetabek berpotensi curah hujan tinggi

Warga yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diimbau mewaspadai potensi curah hujan tinggi selama 3 hari ke depan.

Dampak dari peningkatan curah hujan ini dapat berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi.

BMKG mengeluarkan peringatan dini akan potensi cuaca ekstrem dari peningkatan curah hujan yang tinggi di wilayah-wilayah tersebut.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Jabodetabek, diprediksi mengalami puncak musim hujan pada periode Januari 2022 ini.

Ia juga menyampaikan bahwa potensi curah hujan tinggi merupakan dampak dari dinamika atmosfer yang ada.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia di selatan Jawa dan pola tekanan angin rendah di Australia bagian utara.

Selengkapnya, berita populer Sains tentang potensi curah hujan tinggi di wilayah Jabodetabek ini dapat dibaca di sini.

Virus corona kehilangan kemampuan menginfeksi

Studi baru mengungkapkan, virus corona mampu bertahan di udara selama 20 menit.

Namun, setelah 20 menit di udara, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini akan kehilangan kemampuan menginfeksinya hingga 90 persen.

Peneliti mengatakan bahwa sebagian besar kemampuan menginfeksi tersebut akan menghilang di lima menit pertama.

Dalam studi yang dilakukan melalui simulasi untuk menguji seberapa lama virus dapat bertahan di udara, para peneliti menemukan hilangnya kemampuan virus menginfeksi.

Penemuan studi ini pun menekankan pentingnya mewaspadai penularan Covid-19 jarak pendek.

Sehingga, penggunaan atau memakai masker, serta menerapkan jaga jarak sosial merupakan cara paling efektif mencegah penularannya.

Informasi populer Sains selengkapnya mengenai studi kemampuan virus corona bertahan di udara ini, dapat disimak di sini.

50 Persen penduduk Eropa berpotensi tertular Omicron

WHO memperkirakan varian Omicron akan menginfeksi lebih dari 50 persen populasi penduduk di Eropa dalam enam hingga delapan pekan, atau dua bulan ke depan.

Hal itu diungkapkan Direktur WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge berdasarkan analisis dari Institute for Health Metrics and Evaluation, lembaga independen yang bekerja di bidang statistik kesehatan global.

Kluge mengungkapkanm negara-negara Eropa dan Asia Tengah berada dalam tekanan kasus Covid-19 di tahun ini, karena penularan varian Omicron yang tinggi.

WHO mengungkapkan, di awal tahun 2022, Eropa mencatat lebih dari 100 juta kasus Covid-19 yang menempatkan negara-negara itu dalam situasi yang sulit.

Akibatnya, beberapa negara di Eropa memberlakukan pengetatan wilayah atau lockdown untuk menekan laju infeksi.

Seperti pernyataan pejabat WHO, diperkirakan 50 persen lebih dari populasi penduduk Eropa berpotensi tertular Omicron dalam dua bulan ke depan.

Informasi populer Sains ini dapat disimak selengkapnya di sini.

BMKG pantau siklon tropis Tiffany

Pertumbuhan siklon tropis Tiffany terpantau BMKG pada Rabu (12/1/2022). Siklon ini terpantau di Australia sebelah utara, sekitar 860 km sebelah barat daya Merauke.

Kepala Bidang Diserminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, intensitas siklon tropis Tiffany diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat.

"Siklon tropis Tiffany memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia," kata Hary.

BMKG pun mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak siklon tropis Tiffany terahdap cuaca di Indonesia.

Di antaranya potensi dampak cuaca siklon tropis Tiffany ini akan dapat menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Informasi selengkapnya mengenali prakiraan BMKG terkait pertumbuhan siklon tropis Tiffany ini dapat dibaca di sini.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/14/070100023/-populer-sains-jabodetabek-berpotensi-curah-hujan-tinggi-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke