Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Varian Omicron Mungkin Mengambil Gen Virus Flu Biasa, Peneliti Jelaskan

KOMPAS.com - Para ilmuwan masih terus mempelajari varian Omicron, varian baru virus corona yang sempat menggemparkan dunia. Salah satu dugaan analisis ahli, yakni kemungkinan varian baru ini mengambil mutasi dari gen virus flu biasa.

Menurut peneliti, varian virus Omicron kemungkinan memperoleh setidaknya satu dari mutasinya dengan mengambil potongan materi genetik dari virus lain yang ada dalam sel yang terinfeksi yang sama.

Mengutip Reuters, Sabtu (4/12/2021), urutan genetik dari mutasi virus varian Omicron tidak muncul dalam versi virus corona sebelumnya.

Akan tetapi, urutan genetik tersebut selalu hadir di banyak virus lain termasuk virus penyebab flu biasa, dan yang juga ada dalam genom virus manusia.

Dengan mengambil sedikit potongan genetik virus tersebut, varian virus Omicron ini membuat dirinya tampak 'lebih manusiawi', yang akan membantunya menghindari serangan oleh sistem kekebalan manusia.

Hal itu dijelaskan oleh Venky Soundararajan dari Cambridge, perusahaan analitik data yang berbasis di Massachusetts, yang memimpin studi ini.

Artinya, bahwa virus akan menjadi lebih menular, sementara hanya akan menyebabkan penyakit ringan atau tanpa gejala.

Kendati studi ini menunjukkan kemungkinan virus Omicron mengambil potongan gen virus flu, namun para ilmuwan belum mengetahui dan memastikan apakah varian Omicron lebih menular daripada varian virus corona lainnya.

Mereka juga belum yakin apakah varian B.1.1.529 ini akan dapat menyebabkan penyakit parah, atau dapat menyaingi varian Delta yang telah mendominasi infeksi di seluruh dunia.

Potensi rekombinasi virus varian Omicron

Menurut penelitian sebelumnya, sel-sel di paru-paru dan sistem pencernaan dapat menampung virus SARS-CoV-2 dan virus corona flu biasa secara bersamaan.

Koinfeksi semacam ini dapat memicu terjadinya rekombinasi virus.

Yakni sebuah proses di mana dua virus berbeda dalam sel inang yang sama berinteraksi sambil membuat salinan dirinya sendiri, sehingga menghasilkan salinan baru yang memiliki beberapa materi genetik dari kedua 'induk' virus tersebut.

Soundararajan dan timnya mengatakan mutasi baru ini pertama kali dapat terjadi pada orang yang terinfeksi kedua patogen, pada saat versi virus SARS-CoV-2 mengambil urutan genetik dari virus lain, yang mungkin fenomena ini juga terjadi pada munculnya varian Omicron.

Dalam studi yang belum ditinjau sejawat ini, Soundararajan juga mengungkapkan bahwa urutan genetik yang sama muncul berkali-kali pada salah satu virus corona yang menyebabkan pilek pada manusia, yakni virus yang dikenal sebagai HCoV-229E, serta pada human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS.

Seperti yang telah diketahui, varian baru Omicron diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan, negara yang memiliki tingkat HIV tertinggi di dunia.

HIV penyebab AIDS merupakan virus yang melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi virus flu biasa dan patogen lainnya.

Soundararajan mengungkapkan di bagian dari negara itu ada banyak orang yang memungkinkan rekombinasi dapat menambahkan rangkaian gen yang mungkin terdapat pada varian virus Omicron.

"Kami mungkin melewatkan banyak generasi rekombinasi, yang terjadi dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan munculnya varian Omicron", kata Soundararajan.

Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi asal mula mutasi virus varian Omicron dan pengaruhnya terhadap penularan Covid-19.

Sementara itu, ada juga hipotesis teori lain tentang asal-usul varian Omicron yang berasal dari evolusi virus.

Hipotesis terbaru ini mengungkapkan bahwa kemungkinan varian virus corona itu telah menghabiskan beberapa waktu untuk berevolusi dalam inang hewan.

Soundararajan mengatakan bahwa temuan baru menggarisbawahi pentingnya orang mendapatkan vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini.

"Anda harus divaksinasi untuk mengurangi kemungkinan orang lain, yang kekebalannya terganggu, menghadapi virus SARS-CoV-2," kata Soundararajan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/04/170300323/varian-omicron-mungkin-mengambil-gen-virus-flu-biasa-peneliti-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke