Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Fakta Badai Matahari, Penyebab hingga Dampaknya pada Manusia

KOMPAS.com – Badai Matahari adalah peristiwa peningkatan radiasi secara mendadak di Matahari. Peristiwa ini berupa ledakan dengan skala yang besar karena ukuran Matahari yang juga besar.

Peristiwa yang terjadi pada ledakan Matahari dapat berbeda-beda. Salah satu peristiwanya disebut sebagai flare.

Flare adalah ledakan di daerah aktif Matahari yang ditandai dengan peningkatan cahaya di bagian tertentu Matahari, seolah tiba-tiba langit menjadi lebih terang dengan sangat cepat.

Mengenai peristiwa badai Matahari, dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), berikut adalah fakta tentang badai Matahari:

1. Penyebab badai Matahari

Badai Matahari merupakan suatu fenomena pelepasan energi di atmosfer Matahari yang berkaitan dengan medan magnet itu sendiri.

Penyebab badai Matahari adalah pergerakan plasma atau dinamika yang bergerak di dalam dan di permukaan Matahari.

2. Pengaruh badai Matahari pada kehidupan manusia

Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia, badai Matahari yang cukup besar dan mengarah tepat ke Bumi dapat mengganggu kehidupan manusia.

Secara spesifik, badai Matahari dapat menyebabkan gangguan pada kondisi di atmosfer, khususnya ionosfer maupun geomagnet Bumi.

Gangguan ini terjadi dengan skala yang berbeda-beda. Bahkan, badai Matahari juga dapat mengganggu teknologi di luar angkasa.

Sangeetha Abdu Jyothi, ilmuwan asal University of California, mengatakan bahwa badai Matahari yang ekstrem bisa menyebabkan terjadinya “kiamat internet”.

“Kiamat internet” mengakibatkan sebagian besar populasi di Bumi akan sulit terkoneksi dengan internet selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

3. Badai Matahari tidak bisa dilihat dengan mata telanjang

Badai Matahari tidak dapat dipantau atau dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Untuk mengamatinya, dibutuhkan alat berupa teleskop.

Meski demikian, pemantauan melalui teleskop pun tidak bisa dilakukan secara terus-menerus karena Bumi terus berpuat yang akhirnya terjadi pergantian siang dan malam.

Oleh sebab itu, pemantauan badai Matahari dilakukan dengan mengirim satelit ke luar angkasa sehingga pemantauan tetap bisa dilakukan tanpa adanya pergantian siang dan malam.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/30/210200123/3-fakta-badai-matahari-penyebab-hingga-dampaknya-pada-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke