Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Squid Game Jadi Tontonan Terpopuler di Dunia, Sinetron Indonesia Bisakah Mendunia?

KOMPAS.com - Belakangan, tayangan serial Squid Game asal Korea Selatan menjadi perbincangan hangat dan menjadi tontonan terpopuler di dunia.

Serial drama tentang permainan bertahan hidup atau survival game ini, mulai tayang sejak 17 September 2021 dan ditayangkan di layanan streaming Netflix.

Sejak dirilis, hingga saat ini, Squid Game masih terus menjadi trending, bahkan kepopuleran para pemain drama ini pun semakin melejit.

"Squid Game saat ini menjadi pertunjukan terbesar dalam sejarah Netflix, dalam bahasa apa pun," kata co-CEO Netflix Ted Sarandos seperti dilansir dari ABC News, Sabtu (2/10/2021).

Kepopuleran Squid Game membawa game ini menduduki trending 1 di 83 negara yang menyediakan layanan streaming Netflix.

Lantas, bagaimana dengan sinetron Indonesia, bisakah tayangan masyarakat kita mendunia?

Seperti Squid Game yang menjadi tontonan terpopuler di dunia, Peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) BRIN, Dr. Widjajanti M Santoso M.Litt mengatakan bahwa sinetron Indonesia juga sudah mendunia, namun tanpa dibarengi oleh strategi pengembangan ekonomi kreatif dan penguatan dalam industrinya.

Ia mengungkapkan bahwa sinetron Indonesia ditonton oleh penduduk Malaysia yang dapat menangkap sinyal, mereka cukup menyukainya dan seperti tontonan lainnya.

"Barangkali tidak banyak yang menyadari hal ini, karena sinetron Indonesia terlalu memfokuskan pada pemirsa dalam negeri dengan tema-tema yang disukai mereka," ungkap Widjajanti kepada Kompas.com, Selasa (5/10/2021).

Sinetron adalah bagian dari industri perfilman yang memiliki gerak dan dinamikanya yang berbeda dengan film layar lebar.

Widjajanti menambahkan, belajar dari pengalaman, kita bisa melihat sisi ini yang belum tergarap dengan baik, bahwa industri budaya merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perekonomian.

Jauh sebelum akhirnya Squid Game menjadi tayangan terpopuler, bahkan di Indonesia, beberapa tahun yang lalu, penonton Indonesia terkesima oleh telenovela, sebelumnya oleh opera sabun dari Australia dan Amerika, film televisi dari Jepang juga sudah mencoba pasar Indonesia, sekarang masuk dari berbagai negara lain seperti India.

Pengemasan cerita di Squid Game

"Dalam tulisan saya tentang korupsi, saya mengambil ilustrasi dari film televisi Korea bertema korupsi, dan ternyata isu ini cukup sering dikelola sebagai bagian dari ceritanya. Tanpa harus memberikan kuliah tentang anti korupsi, sikap dari bangsa tersebut terlihat pada alur ceritanya, yang tentu saja anti korupsi dan menunjukkan dinamika mengalahkannya," jelas Widjajanti.

Lebih lanjut dia mengatakan yang dapat diamati dari perkembangan film televisi Korea Selatan adalah kekuatannya pada pengetahuan tentang bangsa, apa yang mereka sukai dan sudah memproduksi dan memperbaiki sinetron mereka.

Bahkan, kata Widjajanti, drama Korea juga mengangkat tentang kebiasaan dan kebudyaan, seperti makanan.

Serial drama Korea Squid Game juga mengangkat permainan anak-anak di Korea Selatan, yang dibaca melalui nafsu manusia dan rasa kemanusiaan.

Drama ini juga menganalogikan orang berjudi dengan kuda, lalu bagaimana jika dibalik dan diberi tantangan luar biasa untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang sangat besar, walaupun harus mengorbankan orang lain.

"Barangkali yang menarik adalah posisi di dalam hutang dan berhutang yang menjadi dasar seseorang mengambil keputusan untuk turut di dalam kompetisi walau dengan nyawa taruhannya," jelas Widjajanti.

Squid Game adalah serial yang bercerita tentang orang-orang yang terjerat hutang, kegagalan ekonomi dan kesengsaraan hidup terlibas oleh kemiskinan, sehingga menggadaikan diri menjadi salah satu cara tercepat untuk mengatasinya, walau tidak ada yang gratis di dunia, kata Widjajanti.

"Yang menarik dari Squid Game dan banyak drama Korea lainnya adalah kemampuan mereka bercerita mengangkat situasi yang paling membosankan sekalipun dan mampu membungkus melalui berbagai konteks, konteks sejarah, relasi gender, mengatasi kekerasan, penipuan dan ketertindasan," jelas Widjajanti.

Oleh karenanya, bagaimana sinetron Indonesia bisa lebih mendunia, tentunya perlu memperbaiki konten yang disajikan.

Widjajanti mengungkapkan bahwa kritik pemirsa Malaysia terhadap sinetron Indonesia adalah isu agama yang dikaitkan dengan masalah sihir, yang tidak sesuai dengan norma masyarakat tersebut.

Selain itu, kajian tentang sinetron Indonesia adalah kekerasan yang diterima karena menggunakan alat ukur Nielsen yang dianggap sebagai kecenderungan yang disukai oleh masyarakat Indonesia.

"Padahal sebenarnya film televisi dapat dipergunakan untuk menunjukkan cara praktis untuk mengatasi masalah di dalam masyarakat, seperti beradaptasi untuk hidup di kalangan perempuan kelas pekerja, atau isu-isu sensitif seperti perkawinan dengan memberikan gambaran melalui beberapa kasus yang ada di dalam film," papar Widjajanti.

Berkaca pada drama Korea, jika diperhatikan menggambarkan isu-isu serupa. Seperti hubungan ibu dan anak melalui beberapa karakternya.

Demikian juga yang ditampilkan pada tayangan Squid Game yang menjadi populer dan mendunia setelah dirilis.

Tak hanya itu, Widjajanti mengatakan baik Squid Game maupun drama-drama Korea lainnya, tidak manja,karena penggambaran yang realistis kadang terlihat menakutkan, walaupun dibalik itu menunjukkan adanya diskusi atau perdebatan tentang pandangan, situasi atau masalah lainnya.

Apakah bisa industri sinetron Indonesia mengejar ketertinggalan?

"Jawabannya, bisa ya atau tidak. Jika melihat kecenderungan saat ini, di mana cerita terkesan dangkal atau tidak ada masalah, dan hanya serangkaian pembicaraan sehari-hari yang ditayangkan, maka akan sulit," ungkap Widjajanti.

Kendati demikian, Indonesia juga bisa mengejar ketertinggalan industri ini.

Sebab, Indonesia termasuk negara yang maju dalam industri perfilman dan diharapkan juga memacu film-film pendek.

"Hasil dari industri ini juga sudah berkembang dengan cukup meyakinkan dengan adanya beberapa film pendek kita yang dihargai di dunia internasional. Mereka juga sudah masuk ke jaringan digital," kata Widjajanti.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/05/190200823/squid-game-jadi-tontonan-terpopuler-di-dunia-sinetron-indonesia-bisakah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke