Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Sepsis, Komplikasi Infeksi yang Mengancam Nyawa? Kenali 5 Gejalanya

Melansir CDC, sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Sepsis terjadi ketika infeksi di dalam tubuh memicu reaksi berantai di seluruh tubuh Anda.

Infeksi yang menyebabkan sepsis paling sering dimulai di paru-paru, saluran kemih, kulit, atau saluran pencernaan.

Jika tak diobati tepat waktu, sepsis dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

Ahli sepsis dan konsultan perawatan intensif anak Dr Colin Begg, wali dari badan amal Sepsis Research FEAT (sepsisresearch.org.uk) mengatakan, dampak utama sepsis adalah pada orang yang berusia sangat muda dan sangat tua.

Meski demikian, penyakit ini juga menjadi salah satu penyakit yang dapat membunuh orang dewasa muda yang sehat dalam hitungan jam.

“Sepsis muncul ketika respons normal tubuh terhadap infeksi melukai dan menguasai jaringan dan organnya sendiri. Ini dapat menyebabkan syok, kegagalan multi-organ, dan kematian – terutama jika tidak dikenali lebih awal dan segera diobati.” Demikian seperti dikutip dari the Independent.

Begg, seorang konsultan di Royal Hospital for Children di Glasgow memperingatkan, sepsis adalah jalur umum terakhir menuju kematian dari sebagian besar penyakit menular, termasuk Covid-19 yang mempengaruhi antara 47 hingga 50 juta orang setiap tahun di seluruh dunia, dan membunuh setidaknya 11 juta di antaranya.

Faktanya, 20% dari semua kematian di seluruh dunia berhubungan dengan sepsis.

Begg mengatakan, kematian akibat sepsis di negara maju seperti Inggris adalah sekitar 15%, tetapi ia memperingatkan bahwa banyak pasien yang bertahan hidup menderita akibat sepsis, termasuk anggota badan yang diamputasi, selama sisa hidup mereka.

Dijelaskan Begg, sepsis biasanya dimulai dengan infeksi, misalnya di dada, kulit, urin atau meningitis, tetapi pada tahap awal, gejalanya bisa samar dan sulit dikenali oleh dokter dan perawat.

“Beberapa orang menggambarkannya sebagai perasaan seperti ditabrak bus, dan sering bingung dengan gejala seperti flu yang buruk,” ujarnya.

Sementara itu, Colin Graham, chief operating officer di Sepsis Research FEAT, menjelaskan bahwa proses biologis yang menyebabkan sepsis masih belum dipahami, dan diperlukan lebih banyak penelitian.

"Banyak orang masih tidak menyadari betapa seriusnya sepsis. Karena itu, meningkatkan kesadaran akan kondisi mematikan ini sangat penting, agar lebih banyak orang yang bisa mengenali tanda-tandanya,” kata Graham.

Masalahnya, sepsis tak jarang disalahartikan sebagai flu karena gejalanya terkadang serupa, tetapi perbedaannya adalah gejala ini memburuk dengan cepat ketika penyebabnya adalah sepsis.

“Yang paling penting adalah bereaksi cepat dan mencari perhatian medis segera karena ini dapat meningkatkan risiko kematian.”

Gejala sepsis

Meskipun pada tahap awal, sepsis, flu, dan infeksi dada dapat memiliki gejala yang serupa, Graham menekankan ada 5 gejala utama sepsis, sebagai berikut:

1. Suhu tubuh tinggi / rendah

Sepsis dapat menyebabkan pasien mengalami demam tinggi sebagai bagian dari respons kekebalan tubuh, meskipun dalam beberapa kasus ada juga yang justru mengalami suhu tubuh rendah (hipotermia).

“Hipotermia selama sepsis dianggap sangat berbahaya. Risiko kematian lebih tinggi disbanding ketika seorang pasien mengalami demam,” Graham menekankan.

2. Menggigil yang tidak terkendali

Sepsis dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh dan membuat pasien menggigil parah, yang merupakan salah satu respons untuk melawan infeksi, dan merupakan cara tubuh mencoba meningkatkan suhunya.

3. Kebingungan

Sepsis dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan akut, sehingga pasien sulit bernapas, dan menyebabkan penurunan kadar oksigen.

“Tingkat oksigen yang rendah dalam darah dapat menyebabkan kebingungan mental dan delirium,” jelas Graham.

4. Produksi urine menurun

Graham mengatakan, saat sepsis berkembang, tekanan darah bisa menjadi sangat rendah, yang berarti tidak cukup darah dan oksigen dapat mencapai organ tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan kegagalan organ, katanya, dan ketika ginjal mulai gagal dapat menyebabkan penurunan produksi urin.

5. Tangan dan kaki dingin

“Selama sepsis, mekanisme pembekuan bekerja lembur. Nutrisi tidak bisa sampai ke jaringan di jari tangan, tangan, lengan, jari kaki, kaki, dan tungkai dan jaringan tubuh mulai mati,” kata Graham.

Pada awalnya, kulit mungkin terlihat berbintik-bintik atau bernoda dan mungkin tampak kebiruan. Pada kasus sepsis yang parah, area kulit mati dapat berubah menjadi hitam dan anggota badan mungkin perlu diamputasi.

Graham mengingatkan, seseorang dengan sepsis mungkin tidak menunjukkan semua gejala sekaligus, dan mungkin memiliki gejala lain seperti kesulitan bernapas dan detak jantung yang cepat, yang mungkin terjadi karena sepsis dapat membuat arteri melebar.

Sehingga, menyebabkan penurunan tekanan darah, yang berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melalui tekanan normal.

Gejala-gejala ini mungkin dapat menjadi indikasi masalah kesehatan lainnya. Tetapi, jika muncul kombinasi dari dua atau lebih gejala dan kondisi semakin memburuk, Anda harus segera pergi ke rumah sakit.

“Untuk setiap jam pengobatan tertunda, kemungkinan bertahan hidup berkurang lebih dari 7%,” tegas Graham.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/13/211800423/apa-itu-sepsis-komplikasi-infeksi-yang-mengancam-nyawa-kenali-5-gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke