Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Epidemiolog: Indonesia Masih Jauh untuk Transisi Pandemi ke Endemi, Ini yang Harus Dilakukan

KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Griffith Australia mengatakan, Indonesia masih jauh dari epidemi, apalagi transisi epidemi.

"Sekarang (Indonesia dan negara lain) belum bisa disebut transisi ke epidemi, karena berlangsungnya pandemi masih akan lama dan endemi juga masih lama," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Dilansir dari laman resmi Unair, pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh negara atau benua). Ini seperti kejadian pandemi Covid-19 yang dimulai sejak awal 2020 hingga hari ini.

Epidemi adalah kejadian penyebaran penyakit yang cepat di wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut. Contoh epidemi adalah penyebaran virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003, penyakit Ebola di Negara Afrika.

Sementara endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua.

Dijelaskan Dicky, ketika nanti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencabut statu pandemi global, bukan berarti status di semua negara langsung berubah menjadi epidemi.

"Ada (negara) yang setelah pandemi berubah menjadi epidemi, kemudian setelah berapa lama akan berubah menjadi endemi," jelas Dicky.

"Ada juga (negara) yang setelah pandemi dicabut akan langsung ke endemi karena sudah terkendali. Australia dan Eropa kemungkinan besar bisa seperti itu," tambahnya.

Yang dimaksud dengan negara sudah terkendali setidaknya harus memenuhi beberapa syarat seperti berikut:

  • Test positivity rate sudah mencapai nol persen atau nol koma sekian persen.
  • Status kematian dan infeksi sudah dalam level terkendali. Misalnya angka infeksi hanya 10 per kapita atau angka kematian hanya satu per kapita.
  • Vaksinasi sudah 85 persen

"Jika sudah terpenuhi, itu status pandemi sudah bisa dicabut."

Selain itu, Dicky juga mengatakan, ketika penyakit di suatu negara sudah dinyatakan sebagai endemi, bukan berarti itu akan berlangsung selamanya. Hal ini bisa terjadi satu tahun sekali atau dua tahun sekali, asal intervensi kesehatannya baik.


Untuk Indonesia, Dicky menilai, kita masih dalam kondisi rawan dan masih harus berjuang untuk keluar dari pandemi Covid-19 ini.

Penilaian "Covid-19 sudah terkendali" pun masih belum bisa dicapai Indonesia.

Apa yang bisa dilakukan? Menurut peneliti dan praktisi kebijakan keamanan kesehatan Global di Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia itu, hal yang bisa dilakukan Indonesia adalah membuat peta jalan pemulihan.

"Lebih pasnya kita bikin peta jalan pemulihan," ungkap Dicky.

Peta Jalan Pemulihan

Dicky berkata, peta jalan pemulihan harus dimulai dari sekarang.

"Caranya sebetulnya membiasakan aparat pemerintahan agar bisa menjaga konsistensi 3T (testing, tracing, dan treatment), memfasilitasi 5M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangah, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan), serta meningkatkan cakupan vaksinasi," terang dia.

"Dan masyarakat mulai membiasakan pola hidup baru 5M itu."

Seperti disebutkan sebelumnya, yang memiliki hak untuk mencabut status pandemi hanyalah WHO.

Hingga saat ini belum tahu kapan hal itu akan terjadi, tapi ahli memprediksi pencabutan status pandemi diharapkan akan terjadi pada akhir tahun depan (2022).

Sampai hal itu menjadi kenyataan, yang bisa dilakukan adalah terus meningkatkan upaya-upaya pemulihan agar Indonesia tidak menjadi negara terakhir yang keluar dari pandemi Covid-19.

"Untuk itu, pertama, kita harus meminimalisir potensi kasus kematian. Kedua, mengurangi beban di faskes (fasilitas kesehatan) dan juga kesakitan," kata Dicky.

"Untuk mencapai hal itu, harus ada strategi 5M, 3T, vaksinasi, dan pembatasan leveling agar perekonomian dan pendidikan juga tetap berjalan. Itu yang bisa kita lakukan," sambungnya seraya mengingatkan bahwa pembatasan berlevel harus mematuhi save guard.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/11/100300823/epidemiolog-indonesia-masih-jauh-untuk-transisi-pandemi-ke-endemi-ini-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke